Prototipe Rudal Petir PT Sari Bahari |
Bila tiada aral melintang, pada tahun 2020 pengembangan prototipe rudal jelajah Petir yang digarap PT Sari Bahari dan Balitbang Kementerian Pertahanan akan memasuki babak akhir. Hal tersebut ditandai dengan rencana desain dan pengembangan prototipe rudal Petir generasi keempat. Dibandingkan prototipe Petir generasi ketiga yang tengah diuji coba, maka Petir generasi keempat akan dibuat dengan beragam penyempurnaan yang signifikan.
Seperti pada Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selata (28-29 Agustus 2018), sosok prototipe rudal Petir dan target drone Jalak ditampilkan dihadapan publik, dan harus diakui dari desainnya yang atraktif, kedua wahana ini mampu menyedot perhatian pengunjung.
Harnanto dari Litbang PT Sari Bahari menyebutkan bahwa nantinya akan dilakukan serangkaian penyempurnaan pada prototipe Petir generasi keempat. “Pada prototipe generasi keempat nantinya akan dapat diketahui persis arah platform yang akan diintegrasikan pada Petir,” ujar Harnanto kepada penulis.
Meski desain Petir generasi keempat masih confidential, namun ada beberapa poin yang dapat dicatat sebagai dasar pengembangan. Yakni kecepatan rudal Petir akan didongkrak, bila di prototipe generasi ketiga, Petir dapat melesat hingga 350 km per jam, maka ada pada Petir generasi keempat ada keinginan untuk melesatkan Petir sampai level high subsonic (800 - 900 km per jam), bahkan tak menutup kemungkinan hingga level supersonic (di atas Mach 1).
Guna mencapai level kecepatan advanced tersebut, Harnanto menyebut desain Petir akan disesuaikan, yang paling mudah ditebak, bentang sayap akan diperpendek guna mengurangi drag pada rudal berkecepatan tinggi, opsinya dengan penerapan model sayap lipat (folded wing). “Saat ini desain bentang sayap lebar (1.550 mm) dikarenakan kecepatan rudal yang masih rendah, jadi memerlukan sayap yang relatif lebar,” ungkap Harnanto.
Dari segi dapur pacu, masih dipercayakan pada turbine engine thrust, tapi akan ada peningkatan drastis dari prototipe generasi ketiga yang punya thrust 22 kgf (kilogram force), maka Petir generasi keempat dicanangkan minimal punya thrust 40 kgf. Sementara kecepatan awal saat peluncuran, diharapkan minimal 105 km per jam. Untuk tujuan tersebut, maka Petir next generation nantinya akan dilengkapi booster.
Tentang mekanisme peluncuran, ada rencana nantinya Petir dapat diluncurkan dari platform kapal perang permukaan. Bila kelak Petir menjadi rudal yang diluncurkan dari atas kapal perang, maka idealnya perlu dipikirkan desain container peluncur, maklum dengan kondisi cuaca dan efek kadar garam di lautan besar kemungkinan dapat mempengaruhi performa rudal bila tak dikemas secara khusus.
Selain sayap yang diperpendek ukurannya, desain fuselage juga akan mengalami perubahan, dengan sedikit lebih panjang. Guna meminimalisir drag force, bagian moncong rudal akan dibuat lebih slim, dan panel aktuator akan dirancang lagi agar pas untuk digunakan pada wahana berkecepatan tinggi. Digadang kelak sebagai rudal permukaan ke permukaan, pada ujung hidung rudal ini dipastikan nantinya akan terpasang guidance. (Haryo Adjie)
Sumber : https://www.indomiliter.com/