F-35 |
Bloomberg (7/10) memberitakan bahwa langkah AS yang maju mundur terhadap Turki yang ingin membeli rudal S-400 dari Rusia dan tak kunjung memberi sanksi ternyata ada hubungannya dengan teknologi dirgantara yang dikuasai oleh Turki.
Tercatat, perusahaan industri dirgantara Turki memegang pembuatan 5 teknologi komponen penting untuk F-35, dan menjadi satu-satunya produsen. Memberi sanksi pada Turki sama saja mematikan program ini, berikut daftarnya.
Pertama, Turkish Aerospace Industries membuat komponen badan pesawat, pintu ruang persenjataan (weapons bay), dan sistem cantelan senjata untuk membawa bom pintar.
Kedua, perusahaan Ayesas menjadi penyedia tunggal untuk sistem kendali pelepas rudal dan display layar panoramik untuk kokpit.
Ketiga, Kale Aerospace membuat strut dan rangka struktur dan sistem pengunci roda pesawat untuk F-35.
Keempat, Fokker Elmo membuat 40 persen sistem kelistrikan F-35, dikenal dengan EWIS (Electrical Wiring Interconnection Systems) untuk mesin F135 yang mentenagai F-35.
Terakhir, Alp Aviation membuat struktur pesawat dan perakitannya, komponen roda pendarat, dan lebih dari 100 komponen untuk mesin F-135, dan termasuk bilah mesin turbofan yang terbuat dari bahan titanium.
Maka, seperti diberitakan CNN (7/10), Jika AS berani mengenakan sanksi dan mengembargo F-35 milik Turki, maka Presiden Recep Tayyip Erdogan tinggal melakukan embargo balik, dan program F-35 setidaknya akan mundur selama 5 bahkan bisa 10 tahun lagi. (Aryo Nugroho)
Sumber : c.uctalks.ucweb.com/