![]() |
Patroli F-16 TNI AU |
Empat pesawat tempur jenis F-16 milik TNI Angkatan Udara melintas di wilayah udara Provinsi Aceh, Senin (25/2/2019). Pesawat ini berasal dari Skadron udara 16 Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau. Kedatangan pesawat ini dalam rangka menggelar latihan sekaligus patroli pengamanan wilayah udara di sebelah barat Indonesia khususnya di Provinsi Aceh.
Keempat pesawat tempur ini tiba di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum landing, pesawat ini sempat bermanuver di atas Lanud SIM dan Kota Banda Aceh.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Kolonel Pnb Hendro Arief kepada wartawan mengatakan, kegiatan latihan dengan sandi cakra 19 dan kilat 19 ini mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista), diantaranya empat pesawat tempur jenis F-16, satu helicopter Puma dan satu pesawat Hercules.
“Kegiatan ini dalam rangka melaksanakan latihan cakra 19 dan kilat 19 dengan mengerahkan seluruhnya alutsista empat F-16, satu helicopter Puma dan satu pesawat Hercules sebagai pendukung,” jelas Hendro.
Hendro menyebutkan, kegiatan patroli wilayah udara ini rutin dilakukan sebagai bentuk pengamanan wilayah udara dan laut Indonesia untuk mencegah ancaman pertahanan negara salah satunya menghalau pesawat asing masuk ke wilayah NKRI.
“Jumlah personel yang dilibatkan, untuk pesawat F-16 60 hingga 70 personel, pesawat Hercules 15 personel dan helikopter Puma 8 personel. Latihan ini berlangsung dari tanggal 24 Februari hingga 2 Maret 2019,” ujarnya.
Fokus kegiatan patroli dan latihan tersebut, kata Hendro, dilaksanakan di wilayah udara Provinsi Aceh yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. “Salah satunya di wilayah perbatasan udara Sabang,” ungkapnya.
“Jadi penggelaran alutsista itu untuk pengamanan di wilayah udara nasional khususnya di wilayah barat Indonesia khsusunya di wilayah Aceh. Ini rutin setiap tahun. Pangkalan operasi tidak hanya di Lanud SIM, tapi tersebar di seluruh Indonesia.”
“Harapannya, dengan latihan kilat dan cakra 2019 di Lanud SIM dapat melaksanakan pengamanan wilayah udara dengan baik dan dapat melatih seluruh unsur pertahanan udara, mulai dari radar dan pesawat penidaknya, sehingga terjalin koordinasi dengan baik dan apabila ada pelanggaran udara di wilayah Indonesia khususnya di wilayah barat Indonesia dapat ditangani dengan baik,” tegas Hendro.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Pnb Bambang Bramble Apryanto yang juga ikut dalam operasi ini menjelaskan, jenis pesawat F-16 yang digunakan dalam kegiatan latihan ini merupakan jenis pesawat canggih.
“Kami di sini membawa empat pesawat F-16 dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Ini pesawat canggih. Pesawat yang menjadi ujung tombak dari angkatan udara. Pesawat tempur sergap ini memiliki kemampuan untuk serang permukaan. Ada beberapa rudal maupun bom yang bisa di bawa oleh pesawat ini,” kata Bambang.
“Intinya kami melaksanakan latihan. Tadi kami sempat berputar-putar di atas Kota Banda Aceh untuk memberikan kebanggaan kepada warga Aceh bahwa inilah angkatan udara kita yang siap-siaga menjaga wilayah kedaulatan NKRI,” tambah Bambang yang juga menyebutkan pesawat F-16 ini juga pernah menghalau masuknya pesawat asing yang melintas di wilayah udara Batam.
Operasi latihan ini dirangkaikan dengan acara peringatan bulan Dirgantara HUT TNI AU ke-73 di Lanud Sultan Iskandar Muda yang berlangsung pada tanggal 2-3 Maret 2019.(Munjir Permana)
Sumber : rri.co.id