![]() |
Derivatsiya-PVO |
Militer Rusia menyatakan jika ada "drone pembunuh", maka harus ada "pembunuh drone". Sistem pertahanan robotik Rusia yang bernama Derivatsiya-PVO akan menyelesaikan uji coba tahap akhir pada November 2019.
"Tes negara terhadap sistem tersebut diharapkan akan selesai pada bulan November," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Zvezda, Sabtu (9/3/2019).
Berbekal lima jenis amunisi, termasuk proyektil multi-program, yang terprogram jarak jauh dan meledak di dekat target, Derivatsiya-PVO telah diberi label sebagai "pembunuh drone" oleh media-media lokal.
Bukan hanya UAV yang berada dalam bahaya, karena sistem Derivatsiya-PVO juga akan dapat melenyapkan pesawat, helikopter, rudal jelajah dan target kendaraan lapis baja ringan di darat.
Derivatsiya-PVO menampilkan "modul tempur" tak berawak yang dipasang pada platform kendaraan lapis baja BMP-3. Sistem pelacakannya dapat mendeteksi dan menembaki target musuh dari tempat, dalam gerakan dan saat berada di udara.
Sistem itu dilengkapi senapan 57 mm yang mampu menghantam benda dan proyektil pada jarak 6 km (3,8 mil) dan pada ketinggian hingga 4,5 km (2,8 mil).
Sistem canggih ini pertama kali disampaikan kepada publik oleh Burevestnik Central Research Institute selama expo Angkatan Darat 2018 musim panas lalu. Ini dimaksudkan untuk memperkuat unit pertahanan udara taktis pasukan darat Rusia. (Muhaimin)
Sumber : sindonews.com