Kelompok Separatis Papua Bakar Eskavator dan Umbar Tembakan - Radar Militer

03 Maret 2019

Kelompok Separatis Papua Bakar Eskavator dan Umbar Tembakan

Separatis Papua
Separatis Papua 

Kelompok separatis Papua Barat membakar eskavator milik Istaka Karya, perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang beroperasi di Nduga. Kelompok separatis ini juga mengumbar teror dengan membuang tembakan dalam aksinya.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Infantri Muhammad Aidi mengatakan ulah pasukan separatis itu terjadi hari Selasa lalu.
Serangan terhadap peralatan Istaka Karya di Kabupaten Nduga terjadi menyusul pembantaian terhadap 16 karyawannya di sana oleh pasukan separatis pada bulan Desember lalu. Kelompok separatis berdalih belasan orang yang mereka bantai adalah anggota militer Indonesia yang menyamar sebagai pekerja sipil.
Setelah pembantaian itu, ratusan pasukan militer dan polisi Indonesia dikerahkan ke wilayah itu untuk memburu kelompok separatis bersenjata tersebut.
Kolonel Infantri Muhammad Aidi mengatakan eskavator yang dibakar pasukan separatis adalah peralatan yang sudah rusak di distrik Yigi. Dia mengonfirmasi bahwa pasukan separatis itu juga melepaskan beberapa tembakan saat beraksi.
Ketika tentara militer Indonesia tiba, lanjut Muhammad Aidi, para pemberontak melarikan diri tanpa baku tembak.
Sementara itu, seorang juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambon, membantah klaim militer Indonesia. Menurutnya, sejumlah personel militer dan polisi Indonesia terluka dalam baku tembak yang berlangsung pada Selasa malam dan Rabu pagi.
Namun, Sambon seperti dikutip radionz.co.nz, Jumat (1/3/2019), mengatakan bahwa dia hanya menerima laporan awal dan tidak diverifikasi.
Sambon mengatakan pertempuran itu terjadi setelah ultimatum diberikan oleh Tentara Pembebasan Papua Barat kepada militer dan polisi Indonesia. Kelompok separatis itu memberikan ultimatum yang mencakup tuntutan agar semua warga non-Papua meninggalkan Nduga dan bendera Indonesia diturunkan di seluruh kabupaten.
Dalam sebuah pernyataan, Komandan Tentara Pembebasan Papua Barat Ekianus Kogeya mengatakan jika ultimatum tidak dipatuhi, akan ada serangan lain.(Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)