Ekspor Peralatan pertahanan Rusia ke Republik Indonesia telah mencapai lebih dari USD2,5 miliar sejak akhir 1992, Perusahaan pengekspor senjata Rusia Rosoboronexport (anak perusahaan dari perusahaan negara Rostec) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
![]() |
PT-76 Marinir TNI AL |
"Moskow telah bekerja sama dengan Jakarta dalam bidang militer-teknis sejak 1958, dan intensifikasi hubungan ini dimulai pada akhir 1990-an - awal 2000-an. Sejak November 1992, pengiriman senjata ke Indonesia telah melampaui USD2,5 miliar," kata juru bicara Rosoboronexport.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta telah menerima BTR-80A pengangkut personel lapis baja (APC), BMP-3F kendaraan tempur infanteri (IFVs) Marinir, senapan serbu keluarga Kalashnikov AK-100, pesawat tempur Sukhoi, Heli angkut-tempur Mil,rotorcraft, dan barang-barang perangkat keras militer lainnya .
Menurut laporan analitik Neraca Militer 2018 yang dirilis oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) yang berbasis di London, militer Indonesia mengoperasikan Peralatan Militer buatan Rusia saat ini tank amfibi ringan PT-76, PTS-10, KAPA K-61, M-30 Howitzer 122mm, 34 BTR-50PK dan 100 BTR-50P- APC amfibi, tiga BREM -2 kendaraan lapis baja Recovery, enam Mil Mi-35P (kode Nato Hind-D), 17 mil Mi-17V-5 (Hip-H) rotorcraft utilitas, 22 BMP-2 dan 54 BMP-3F IFVs, 12 BTR -80A APC, dan dua Sukhoi Su-27SK (Flanker), tiga Su-27MKM (Flanker), dua Su-30MK (Flanker), dan sembilan pesawat tempur multirole Su-30MK2 (Flanker).
Pada bulan April 2019, JSC Rosoboronexport (bagian dari Perusahaan Negara Rostec) dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menandatangani kontrak untuk penyediaan batch baru kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan pengangkut personel lapis baja amfibi (APC) BT-3F dikembangkan dan diproduksi oleh JSC Kurganmashzavod untuk kepentingan Korps Marinir negara itu.
Sumber : https://www.armyrecognition.com