Angkatan Laut Korsel Bertransisi Menjadi Blue Water Navy - Radar Militer

08 Mei 2019

Angkatan Laut Korsel Bertransisi Menjadi Blue Water Navy


Dengan adanya ancaman baru dari Korea Utara dan meningkatnya tantangan dari Tiongkok yang semakin keras, Korea Selatan telah memprakarsai serangkaian program akuisisi laut, udara dan darat yang akan mendukung transisi Republik Korea (Korea Selatan) menuju pengembangan kekuatan tempur yang berfokus pada deterens dan proyeksi kekuatan tempur konvensional yang tangguh. Melalui program angkatan lautnya yang baru, Angkatan Laut Korea Selatan melakukan transisi menuju Blue Water Navy.
Dokdo Class
Dokdo Class 
Mengembangkan Blue Water Navy telah menjadi fokus utama dari respon Korea Selatan terhadap kemampuan yang meningkat dari pesaingnya Korea Utara dan terhadap kerasnya sikap Tiongkok yang berlanjut di Laut Cina Selatan dan Timur. Karena ancaman yang dibawa oleh proyeksi kekuatan semacam itu, Korea Selatan juga perlu untuk memperkuat kemampuan militernya, terutama dengan kemampuan memproyeksikan kekuatannya sendiri keluar perbatasannya, melindungi kepentingan Korea Selatan di seluruh Wilayah Asia.
Inti dari transisi Korea menuju kekuatan Blue Water adalah kapal-kapal Kelas Dokdo, yang berukuran sedikit lebih kecil dari kapal-kapal perang amfibi Kelas Canberra Angkatan Laut Australia, namun, tidak seperti HMAS Canberra dan Adelaide, Korea secara aktif mengejar akuisisi dan berusaha memasukkan pesawat F-35B untuk menjadi pertahanan udara armada dan kemampuan serangan maritim yang terintegrasi.
Sementara kapal-kapal Dokdo berfungsi sebagai flagship dalam restrukturisasi Angkatan Laut Korea, Korea juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk pembelian tiga tambahan kapal destroyer Aegis berpeluru kendali dengan bobot 7.600 ton kelas Seejong the Great Block II dengan nilai total US $ 3,3 miliar, yang akan selesai pada tahun 2028. 
Kapal-kapal ini diharapkan untuk menjadi bagian dari kemampuan pertahanan udara dan rudal terpadu Korea yang lebih luas dengan fokus sekunder pada kemampuan anti-permukaan dan serang darat. Masih berusaha mengembangkan kemampuan pertahanan misilnya, Korea Selatan berencana untuk meningkatkan desain dan memperluas kemampuan armada destroyer negara tersebut dengan rencana pembelian enam destroyer KDX-IIA Aegis yang dikembangkan, didukung oleh armada frigat berpeluru kendali canggih.
Seiring dengan armada permukaannya, Korea juga berupaya meningkatkan kemampuan kapal selamnya. Oleh karena itu, untuk melengkapi armada kapal selam Type 214 varian yang diproduksi secara lokal, Korea Selatan akan memulai pengembangan empat kapal selam canggih kelas Dosan Ahn Changho, yang dirancang untuk menjalani peran yang mirip dengan kapal selam rudal balistik yang lebih besar milik negara adidaya. 
Kebutuhan tersebut didesak oleh pengujian rudal balistik baru-baru ini yang diadakan oleh Korea Utara. Kapal selam besar dan konvensional ini adalah bagian dari program senilai US $ 2,9 miliar KSS-III dan diharapkan memiliki jangkauan sekitar 10.000 mil laut, menggabungkan daya tahan, kecepatan relatif tinggi untuk kapal selam konvensional dan kemampuan serangan darat terintegrasi melalui rudal jelajah dan balistik yang dikembangkan secara lokal. (Angga Saja - TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)