Sejarah Lengkap Helikopter Angkut Berat Legendaris CH-47 Chinook - Radar Militer

20 Mei 2019

Sejarah Lengkap Helikopter Angkut Berat Legendaris CH-47 Chinook


Tak kurang dari 50 tahun Chinook sudah berkiprah di medan laga. Tak salah jika ia patut menjadi salah satu helikopter legendaris.
Hasil evaluasi terhadap kinerja dari heli angkut berat Sirkosky CH-37 Mojave menyatakan bahwa heli ini sangat tidak efisien dari segi ongkos operasionalnya.
CH-47 Chinook
CH-47 Chinook 
Di saat bersamaan Kementerian Pertahanan AS menyatakan sangat puas atas kinerja Bell UH-1 Huey yang menggunakan mesin turbofan. Kemudian diputuskan agar helikopter angkut kelas berat pengganti Mojave kelak harus menggunakan turbofan dibanding piston.
Kementerian Pertahanan tidak begitu sulit dalam memilih pemenang tender ini karena sudah jelas yang paling berpengalaman dan sudah pernah membuat desain dasarnya adalah Vertol Helicopter yang sebelumnya bernama Piasecki Helicopter.
Vertol sempat membuat rancangan untuk AD AS (US Army) namun ditolak. Desain ini kemudian malah diambil Marinir (USMC) dan diberi nama CH-46 Sea Knight.
Barang tolakan AD AS ini malah dipilih Kementerian Pertahanan untuk menggantikan Mojave dan diberi kode HC-1B. Tapi syaratnya, Vertol harus mendandani HC-1B dengan memelarkan fuselage helikopter tersebut. Tahun 1962 HC-1B resmi menyandang nama CH-47 Chinook.
Desain Chinook secara keselurhan dilengkapi dengan dua baling-baling besar yang disebut tandem-rotor. Dengan adanya dua baling-baling yang sama besar ini maka hilanglah fungsi tail rotor yang jamak ditemui pada helikopter. Baling-baling belakang berputar searah jarum jam, sedangkan baling-baling depan berputar sebaliknya. Fungsinya untuk menambah daya angkat dan tenaga pada helikopter.
Karena kebutuhan operasi yang tinggi, terutama untuk dikirim ke Vietnam, maka produk yang menurut penggunanya belum terlalu sempurna itu dipaksakan untuk ikut perang Vietnam sambil secara paralel pabrikan melakukan pengembangan.
AD AS menggunakan Chinook versi A, B, dan C di Vietnam mulai tahun 1966. Bahkan konon beberapa di antaranya juga dimodifikasi untuk bisa mengangkut napalm untuk menghancurkan bunker-bunker pasukan Vietkong.
Salah satu operasi yang paling mendebarkan adalah saat pasukan artileri masuk ke dalam sebuah gunung terpencil yang sangat sulit diakses. Pada rencana awal, pasukan artileri membawa serta baterai artileri mereka namun begitu mengetahui sulitnya medan yang akan dituju rencana pun berubah.
Artileri menunjuk hidung 1st Cavalry Division untuk mengirim Chinook yang baru saja selesai dirakit ulang. Chinook ditugasi untuk mengantar baterai artileri ke atas gunung yang sulit diakses itu. Tidak Cuma sekali mengantar, Chinook pun harus memberikan dukungan perbekalan amunisi dan logistik kepada pasukan artileri tersebut.
Selama operasinya di Vietnam ini pihak US Army sebagai pengguna menemukan beberapa kekurangan di helikopter itu. Kelemahan utama adalah dari segi kemampuan angkut yang hanya mencapai 3,2 ton saat beroperasi di atas gunung. Sedangkan di dataran rendah, terutama wilayah pantai, kemampuan angkutnya hanya bertambah sekitar 450 kg.
Aksi CH-47 di Vietnam ini ternyata mendapat perhatian dari negara-negara lain. Saat itu beberapa negara, seperti Inggris dan Kanada juga sedang mencari helikopter angkut kelas berat. Jadilah tahun 1974 Kanada memesan delapan Chinook varian CH-47C. Pesanan Inggris yang diberi nama HC.1 tiba tahun 1982 dan langsung ikut mendukung operasi militer di perang Falklands.
Pesanan tidak berhenti pada negara-negara satu sekutu AS, Argentina juga diam-diam kepincut dengan cerita kehebatan Chinook . Di perang Falkland pun 4 Chinook ikut diterjunkan untuk mendukung suplai logistik dan perbekalan bagi pasukan di lapangan.
Inilah kali pertama dan satu-satunya dalam sejarah CH-47 digunakan oleh dua kubu yang sedang berperang. Sayangnya, satu Chinook berhasil dihancurkan dari langit oleh pesawat Harrier Inggris dan dua unit lagi disandera oleh pasukan Inggris.
Di tahun 1979 Vertol Helikopter mulai memperkenalkan versi yang revolusioner dari Chinook , CH-47D. Di versi ini helikopter sudah mampu mengangkut barang dengan sistem triple-hook cargo, yaitu dengan menggantung muatan menggunakan tiga buah sling.
Dengan sistem ini Chinook bisa mengangkut baterai artileri, amunisi, dan krunya sekaligus dalam satu sorti penerbangan. US Army sendiri langsung memutuskan untuk mengkonversi 472 unit Chinook varian A dan B ke varian ini.
Varian berikutnya adalah varian E yang sejarah operasional dan hasil pengembangannya tidak terlalu banyak dirilis, begitu juga dengan produksinya yang tak lebih dari 30 unit. Varian ini dibuat atas desakan US Army Special Operation yang membutuhkan helikopter khusus untuk mendukung operasi mereka di lapangan.
Modifikasinya yang dirilis ke publik hanya soal peningkatan kapasitas bahan bakar dan kemampuan terbang rendah agar terhindar dari radar. Konon AU Inggris juga sempat memesan varian bernama MH-47E ini namun tidak pernah resmi beroperasi.
Masuk ke dekade 2000-an Chinook makin kesohor. Setidaknya 25 negara aktif menggunakan heli angkut kelas berat ini. Pelanggan makin kepincut saat Boeing sebagai produsen Chinook yang baru memperkenalkan versi F tahun 2006 lalu.
Di versi ini Boeing memutuskan untuk mengganti mesin heli tersebut dengan buatan Honeywell yang memiliki kekuatan 4.868 SHP (Shaft Horsepower). Sistem avionik pun ikut diubah dengan menggunakan Rockwell Collins dan BAE System
Dengan perubahan ini Chinook mampu digeber hingga 282 kilometer per jam. Daya angkutnya pun melonjak hingga 9,5 ton, hampir tiga kali lebih besar dibanding saat pertama terbang di Vietnam.
Tak hanya AS yang langsung meneken kontrak pembelian varian ini, Belanda, Inggris, Kanada, dan Australia pun berbondong-bondong masuk ke dalam daftar pembeli. Tak hanya negara yang kepincut, Agusta Westland dan Kawasaki Heavy Industries juga langsung mengajukan proposal kerja sama untuk mendapatkan lisensi produksi Chinook di pabrik mereka.
Chinook yang dibuat oleh Agusta Westland kemudian diberi kode ICH-47F dan diproyeksikan akan dikirim ke beberapa negara. Namun tak jelas wilayah mana saja yang menjadi pangsa pasarnya.
Sedangkan kerja sama produksi Chinook di Kawasaki sebenarnya sudah dimulai sejak era 1980-an karena di tahun 1986 Kawasaki telah berhasil menerbangkan heli tersebut untuk pertama kalinya.
Namun produksi sempat terhenti dan baru dilanjutkan lagi di varian F ini. Varian paling mutakhir ini dibuat Kawasaki khusus untuk menyuplai heli ini ke Japan Ground Self Defense Force.
Pesona heli angkut kelas berat ini juga ternyata menarik hati petinggi negeri ini. Pada periode 2016-2017 Kementerian Pertahanan mulai melirik dan menimbang kemungkinan pembelian CH-47 Chinook . Namun pada penghujung 2017 kabar akuisisi Chinook menguap begitu saja. (Remigius Septian)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)