Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang secara resmi menarik negara itu dari perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF). Perjanjian itu ditandatangani pada 1987 dengan Amerika Serikat (AS).
Langkah ini menyusul penarikan Washington dari perjanjian yang telah berlangsung selama dasawarsa. Trump menuding Rusia telah melanggar perjanjian itu selama bertahun-tahun.
 |
| Ilustrasi Kekuatan Nuklir Kedua Negara |
Dekrit Putin yang dirilis pada hari Rabu meresmikan penarikan Rusia dari perjanjian INF seperti dikutip dari VOA, Kamis (4/7/2019).
AS telah memberi pemberitahuan tentang niatnya untuk menarik diri dari INF pada bulan Februari lalu, mengatur tahap untuk mengakhiri dalam enam bulan kecuali Moskow kembali mematuhi perjanjian itu. Rusia sendiri telah membantah melakukan pelanggaran, dan balik menuduh AS melanggar pakta tersebut. Moskow mengikuti langkah Washington pada bulan Februari, menangguhkan kewajibannya berdasarkan perjanjian.
Putin telah memperingatkan AS agar tidak menempatkan rudal baru di Eropa, dengan mengatakan bahwa Rusia akan membalas dengan mengirimkan senjata cepat baru yang hanya akan memakan waktu sedikit untuk mencapai target mereka.
Perjanjian INF ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987. Perjanjian itu melarang kedua negara untuk memiliki, memproduksi atau menguji-terbangkan setiap rudal jelajah yang diluncurkan di darat dengan jangkauan 300 hingga 3.400 mil.(Berlianto)
Sumber : https://international.sindonews.com
