Raksasa dirgantara Amerika Serikat, Boeing, pada hari Senin (26/08) menyerahkan pesawat angkut C-17 Globemaster III ke-11 pesanan Angkatan Udara India, sehingga meningkatkan kemampuan angkut udara strategisnya.
![]() |
C-17 India |
India memesan 10 pesawat C-17 pada Februari 2011, dengan opsi pembelian tambahan sebanyak 6 pesawat C-17. Pada tahun 2012 AU India menyelesaikan rencana pembelian tambahan 6 pesawat C-17 untuk tahun 2017-2022. Namun rencana ini batal, karena produksi pesawat C-17 berakhir pada tahun 2015. Pada Juni 2017 AS menyetujui penjualan satu pesawat C-17 "white tail" kepada India. Pesawat itu merupakan satu dari 5 pesawat C-17 terakhir yang ada dalam lini produksi Boeing yang belum memiliki pembeli. Ke-empat pesawat terakhir lainnya dibeli oleh Qatar.
C-17 Globemaster III adalah pesawat angkut utama. Pesawat yang besar, kokoh, mampu terbang jarak jauh ini dapat membawa peralatan tempur besar, pasukan, dan bantuan kemanusiaan melintasi jarak jauh dalam segala kondisi cuaca.
"Boeing pada hari ini mengirimkan Globemaster III C-17 ke-11 yang menambah kemampuan India untuk memenuhi kebutuhan angkut udara strategis disaat ini dan masa depan," kata perusahaan Boeing dalam sebuah pernyataan.
Armada C-17 telah menjadi bagian penting dari kemampuan pengangkutan udara strategis dan tempur AU India.
C-17 AU India telah melakukan berbagai operasi dalam misi militer, dan memberikan dukungan penjaga perdamaian, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana di India dan internasional, sejak masuk ke skuadron "Sky Lords" (No. 81 Squadron) pada 2013.
Boeing telah membantu kelangsungan armada C-17 AU India melalui dukungan tekno-logistik dan pelatihan untuk awak pesawat yang mengoperasikan platform tersebut.
"Armada C-17 telah mempertahankan serviceability rate yang tinggi sejak masuk kedinasan. Boeing bertanggung jawab atas pemeliharaan, layanan dukungan lapangan, modifikasi dan upgrade, dukungan manual teknis dan layanan engineering logistik," kata perusahaan itu.
Pusat pelatihan simulator C-17 Boeing, yang didirikan pada tahun 2016, menyediakan layanan pelatihan kepada AU India, dan telah menyelesaikan lebih dari 5.100 jam pelatihan untuk awak pesawat dan loadmaster.
"Dengan penyerahan ini, ada 275 pesawat C-17 buatan Boeing yang dapat dioperasikan di seluruh dunia. Boeing berencana untuk mendukung kelangsungan pesawat-pesawat tersebut untuk memastikan mereka dapat memenuhi tuntutan misi yang ada," kata perusahaan Boeing.(Angga Saja-TSM)
Sumber : economictimes.indiatimes.com