Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan pada 19 Agustus bahwa pihaknya telah menyelesaikan penerbangan perdana prototipe Light Armed Helicopter (LAH) dengan sukses. Pengujian dengan dua pilot tersebut dilakukan di markas KAI selama sekitar 20 menit.
Dimulai dari pengembangan LAH pada Juni 2015, KAI menyelesaikan desain dasar dan desain kritisnya masing-masing pada bulan Agustus 2016 dan November 2017, kemudian diikuti dengan menampilkan prototipe-nya pada Desember 2018.
![]() |
Light Armed Helicopter |
Mulai dari Januari tahun ini, KAI melakukan uji lapangan untuk mengkonfirmasi sistem utama dan stabilitasnya. Pada tinjauan kesiapan untuk penerbangan perdana yang diadakan pada bulan Juni lalu, perusahaan kemudian memperoleh persetujuan untuk uji penerbangan LAH.
LAH dilengkapi dengan perangkat avionik canggih dan mesin baru buatan Safran berdaya 1.032 tenaga kuda, yaitu Arriel 2L2, yang merupakan varian mesin terkuat dari keluarga Arriel. Mesin Arriel 2L2 akan dikerjakan bersama oleh Safran dan Hanwha Techwin.
LAH dikembangkan berdasarkan platform helikopter bermesin ganda Airbus Helicopters H155 (sebelumnya disebut sebagai EC155 B1 "Dauphin"). Helikopter tersebut dilengkapi dengan sensor electro-optical/infrared (EO/IR) pada bagian hidung dan missile warning receiver pada fuselage dan ekor. Selain itu, pada bagian dagunya terpasang kanon Gatling 20mm, dan stub wing ditiap sisi fuselage dengan masing-masing ada empat hardpoint untuk membawa persenjatan seperti pod roket atau rudal anti tank.
KAI memvisikan pengembangan LAH sebagai helikopter yang jauh lebih baik daripada helikopter bersenjata yang saat ini beroperasi, yang akan berkontribusi untuk memperkuat kekuatan udara militer Korea di tahun-tahun mendatang. Dilaporkan bahwa AD Korea Selatan berniat untuk membeli 214 helikopter LAH mulai tahun 2022 untuk menggantikan helikopter MD500 Defender.(Angga Saja)
Sumber : airrecognition.com