Angkatan Laut Kerajaan Thailand kemungkinan akan menunda rencananya untuk membeli fregat kedua senilai 15 miliar baht dan mempertimbangkan untuk membeli kapal selam kedua pada tahun fiskal 2020, kata seorang narasumber yang mengetahui hal tersebut.
Rudal Jelajah dan Anti-Kapal Supersonik CX-1 |
Menurut sumber itu, AL Thailand diperkirakan akan menunda rencana pengadaan kapal fregat kedua karena lebih memilih untuk membeli kapal selam kedua dari Tiongkok.
Kapal selam itu, jika dibeli, akan menjadi kapal selam yang kedua dari tiga kapal selam yang rencananya akan dibeli pemerintah Thailand. Pembayaran untuk kapal selam kedua akan tersebar sepanjang tujuh tahun, dengan pembayaran terakhir untuk ketiga kapal selam tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2030.
Pembelian tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang senilai 36 miliar baht AL Thailand untuk pengadaan tiga kapal selam diesel-elektrik dari Tiongkok, yang pada prinsipnya telah disetujui oleh kabinet Thailand.
Pengadaan kapal selam pertama, kapal selam kelas Yuan S26T senilai 13,5 miliar baht dari Tiongkok, telah disetujui oleh kabinet Thailand pada 18 April 2017. Pembayaran untuk kapal selam pertama dibagi menjadi 17 angsuran selama tujuh tahun sejak 2017.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya, AL Thailand telah berencana untuk membeli fregat kedua, senilai 15 miliar baht, menyusul kedatangan fregat senilai 14,6 miliar baht buatan Korea Selatan, HTMS Bhumibol Adulyadej, pada bulan Januari tahun ini.
Narasumber itu juga mengatakan bahwa AL Thailand belum memutuskan kontraktor pertahanan untuk melakukan outfit kapal landing platform dock (LPD) senilai 6,1 miliar baht yang baru-baru ini dibeli dari Tiongkok itu dengan senjata.
LPD adalah kapal angkut amfibi lengkap dengan kapal pendarat untuk mengangkut pasukan ke darat. Kapal 20.000 ton itu dibeli untuk meringankan beban kapal LPD AL Thailand HTMS Angthong.
Panglima AL Thailand Laksamana Luechai Ruddit mengatakan pada hari Minggu lalu (22/09), AL Thailand juga mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk rudal jelajah dan anti-kapal supersonik CX-1 dari Tiongkok.
"Saya tidak begitu mengetahui tentang harga [dari rudal] tersebut, tapi saya harap kita akan mendapatkan diskon khusus," katanya.
CX-1 adalah rudal jelajah anti kapal yang dapat terbang dengan kecepatan hingga Mach 2,8-3, dengan jangkauan hingga 280 km. CX-1 memiliki penampilan yang sangat mirip dengan rudal Brahmos buatan Rusia-India atau P-800 Oniks, dengan cone-inlet air intake, struktur dua tahap dan kemiripan dimensinya, sehingga banyak yang menyebut bahwa CX-1 adalah copy dari Brahmos.(Angga Saja-TSM)
Sumber : bangkokpost.com