Jet siluman Jepang yang baru F-3 akan mulai menggantikan lebih dari seratus pesawat tempur bermesin tunggal F-2 buatan Mitsubishi akhir 2030-an.
Dikutip dari National Interest, beberapa waktu lalu, F-3 diklaim lebih tangguh daripada jet siluman andalan Amerika Serikat F-35 .
Mitshubishi F-3 |
Kajian Pertahanan Jangka Menengah 2019 Jepang diam-diam memutuskan maju mengembangkan pesawat tempur siluman superioritas udara Mitsubishi F-3 generasi keenam. Pesawat itu dirancang secara domestik.
Pada Februari 2019, Kementerian Pertahanan Jepang mengkonfirmasi persyaratan kinerja F-3 akan dirilis dalam anggaran 2020, dengan pengembangan secara resmi dimulai pada 2021 dan penerbangan pertama ditargetkan 2030.
Sebuah channel televisi Jepang pada Maret 2018 mengungkap rekaman close-up dari mesin turbofan XF 9-1 berkekuatan tinggi. Mesin canggih dan radar Array yang dipindai secara elektronik sedang diperbaharui dan dikembangkan untuk program F-3.
Secara khusus juga diungkapkan biaya pengembangan program yang diproyeksikan sebesar 5 triliun Yen, setara US$ 45 miliar. Biaya per-pesawat melebihi angka 20 miliar Yen (US$ 179 juta).
Perjalanan jet siluman Jepang dimulai pada 2016, yang mencapai tonggak teknologi ketika menerbangkan Advanced Technology Demonstrator (ATD) X-2 Shinshin. Dalam pengembangan sejak 2007, ATD seharga US$ 350 juta merupakan inovasi untuk kemampuan manuver ekstrem dan kecepatan penerbangan jelajah super.
Namun, ATD bukan prototipe untuk pesawat tempur yang lengkap. Tokyo awalnya menolak proyek US$ 45 miliar itu, sehingga pengembangan lebih lanjut ikut terhenti.
Industri penerbangan militer yang maju sulit memulai kembali setelah gangguan panjang ketika para insinyur pensiun, pabrik tutup dan teknologi menjadi ketinggalan zaman. Jika Jepang tidak mulai mengembangkan pesawat tempur sekarang, menjadi tidak mungkin untuk melakukannya di masa depan, dan akan tetap tergantung pada perusahaan pertahanan yang berbasis di AS. (Moh Khory Alfarizi)
Sumber : https;//tempo.co