Kemhan: Pemindahan Ibu Kota Pengaruhi Postur Pertahanan - Radar Militer

27 September 2019

Kemhan: Pemindahan Ibu Kota Pengaruhi Postur Pertahanan


Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyampaikan bahwa pemindahan ibu kota akan mempengaruhi postur pertahanan. Sekretaris Jenderal Kemhan, Laksamana Madya TNI, Agus Setiadji mengatakan, postur pertahanan itu bidangnya Kemhan yang setiap saat direvisi karena disesuaikan dengan ancaman yang ada.
NASAMS 2
NASAMS 2 
"Pemindahan ibu kota akan memperngaruhi postur pertahanan," ujar Agus dalam rapat panitia khusus (Pansus) pemindahan ibu kota di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Di samping itu kata dia, tata ruang secara geografis akan mempengaruhi medan pertahanan. "Baik medan penyangga di luar batas ZEE dan lapisan udara di atasnya, berikutnya medan pertahanan utama sebagai medan operasi laut ZEE sampai laut teritorial dan lapisan udara di atasnya," ujarnya.
Kemudian lanjut dia, medan perlawanan termasuk perairan kepulauan dan lapisan udara. "Ini juga meliputi daerah pertempuran daerah komunikasi serta daerah pangkal pertahanan dan perlawanan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, yang harus dipertimbangkan dalam Medan pertahanan itu adalah kemungkinan serangan ancaman militer oleh negara lain.
"Selanjutnya untuk konteks calon pengganti ibu kota, lokasi tersebut telah memenuhi kriteria namun akan masih diperlukan kajian yang lebih komprehensif integral dan holistik," tuturnya.
Sedangkan untuk memenuhi standar kekuatan pertahanan dan keamanan ibu kota negara, kata dia, diperlukan adanya peningkatan dan penguatan postur TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU) di wilayah Kalimantan.
"Karena kita tahu sendiri otomatis dengan adanya pemindahan dari Jakarta ke kalimantan timur pasti akan terjadi pergeseran centre of gravity, yang berikutnya yang meliputi kemampuan personel, materil dan fasilitas," ujarnya.(Rico Afrido Simanjuntak)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb