ADEX 2019: Indonesia Berkomitmen pada Proyek KF-X Meskipun Terdapat Masalah Fiskal - Radar Militer

16 Oktober 2019

ADEX 2019: Indonesia Berkomitmen pada Proyek KF-X Meskipun Terdapat Masalah Fiskal


Lebih dari 100 insinyur dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tetap terlibat dalam proyek dengan Korea Selatan untuk mengembangkan pesawat tempur next generation Korea Fighter eXperimental (KF-X) meskipun ada kekhawatiran tentang masalah keterlibatan keuangan Indonesia dalam program ini.
Mock up KF-X
Mock up KF-X 
Pejabat industri mengatakan kepada Jane di Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional Seoul 2019 (ADEX), bahwa hubungan antara PTDI di Korea Aerospace Industries (KAI), yang memimpin program KF-X, tetap kuat bahkan ketika pemerintah Korea Selatan dan Indonesia belum mencapai kesepakatan tentang bagaimana - dan berapa banyak - Jakarta akan membayar untuk proyek pembangunan pesawat tersebut.
"Kami memiliki 114 insinyur yang bekerja pada proyek KF-X di Korea," kata seorang pejabat dari KAI. "Mereka terutama bekerja pada desain pesawat tetapi juga pada proses pembuatan." PTDI memberi tahu Jane bahwa keterlibatan para insinyurnya dalam program ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan jangka panjang perusahaan dan kemampuannya untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh di berbagai platform.
Pejabat industri tidak berkomentar langsung pada pembicaraan tingkat pemerintah yang dimaksudkan untuk memungkinkan Jakarta untuk mendanai keterlibatannya dalam program tersebut, yang disebut sebagai IF-X. Pembicaraan ini dimulai pada Oktober 2018 setelah Indonesia mengatakan bahwa karena kurangnya dana, Indonesia ingin menegosiasikan kembali pengaturan keuangan yang disepakati pada tahun 2015. Renegosiasi awalnya diharapkan akan selesai dalam waktu 12 bulan tetapi masih belum diselesaikan.
Berdasarkan perjanjian keuangan awal KF-X, Indonesia berkomitmen untuk membayar 20% dari total biaya pengembangan pesawat, yang diperkirakan bernilai sekitar USD8 miliar. Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk membayar 60% dari biaya, dan KAI 20% sisanya.(Angga Saja-TSM)
Sumber :  janes.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb