Indonesia Sedang Mencari Penawaran untuk Pesawat Angkut Militer C-130J Super Hercules dengan AS - Radar Militer

25 Oktober 2019

Indonesia Sedang Mencari Penawaran untuk Pesawat Angkut Militer C-130J Super Hercules dengan AS


Indonesia sedang berupaya untuk mengamankan kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat terkait pengadaan pesawat angkut militer berat C-130J Super Hercules buatan Lockheed Martin dan memfasilitasi kerja sama industri dalam kaitannya dengan platform, telah dinyatakan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia (Kemenhan).
 C-130J Super Hercules
 C-130J Super Hercules  
Kementerian Pertahanan mengatakan dalam siaran pers bahwa mereka telah mengajukan kedua topik tersebut dalam pertemuan di Jakarta pada 22 Oktober antara sekretaris jenderal Kementerian Pertahanan Agus Setiadji dan wakil asisten menteri luar negeri AS untuk pertahanan untuk Asia Selatan dan Tenggara, Christopher Johnston.
"Pertemuan itu membahas kerja sama industri pertahanan, khususnya dalam pengadaan C130J Super Hercules," kata Kementerian Pertahanan. "Selain itu, Kementrian Pertahanan Indonesia berharap bahwa di masa depan AS dapat membantu mempercepat proses pengadaan C130J Super Hercules."
Jane's memahami bahwa Lockheed Martin menanggapi permintaan informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan pada pertengahan 2018 untuk mendukung rencana pengadaan pesawat angkut untuk Angkatan Udara Indonesia (TNI AU).
Marsdya TNI Novyan Samyoga, kepala informasi di TNI AU, sebelumnya telah mengkonfirmasi kepada Jane's bahwa layanan tersebut telah mengidentifikasi platform sebagai pengadaan prioritas mengingat usia beberapa pesawat angkut layanan yang ada. Pada fase pertama pengadaan, TNI AU diharapkan untuk pengadaan lima platform jika dana yang cukup tersedia.
TNI AU saat ini mengoperasikan sekitar 30-an model C-130 Hercules varian lama, dengan beberapa berasal dari tahun 1960-an.
Pada akhir 2018 Richard Johnston, direktur Lockheed Martin untuk pengembangan bisnis internasional dalam mobilitas udara dan unit misi maritim korporasi, mengatakan kepada Jane's bahwa perusahaan AS itu terlibat dengan TNI AU tentang persyaratan melalui "roadmap" yang direncanakan.(Herru Sustiana-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb