Militer Yaman Klaim Tembak Jatuh Drone Buatan Iran - Radar Militer

08 Oktober 2019

Militer Yaman Klaim Tembak Jatuh Drone Buatan Iran


Militer Yaman melaporkan telah menembak jatuh sebuah drone buatan Iran di Provinsi Hajjah, barat laut negara tersebut pada Minggu (6/9).
Menurut situs Kementerian Pertahanan Yaman, sumber militer menuturkan drone tersebut sedang dalam misi memantau dan memeriksa daerah itu.
Drone
Drone 
Militer Yaman meyakini drone itu buatan Iran setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pesawat nirawak tersebut.
Secara terpisah, angkatan bersenjata Yaman juga menuturkan bahwa pihaknya telah menembak jatuh sebuah drone sehari sebelumnya. Drone itu disebut milik kelompok pemberontak Houthi yang selama ini disokong Iran.
Dikutip Al Arabiya, pencegatan drone dilakukan setelah pesawat nirawak itu kedapatan mengintai basis militer Yaman di distrik Hiran, Hajjah.
Sampai akhir pekan lalu, militer Yaman telah mencegat delapan drone asing yang terbang di atas wilayah Hajjah sejak awal 2019.
Sebagian besar drone yang berisikan bahan peledak itu dikabarkan terbang di atas wilayah perumahan warga sipil.
Houthi memang terus meluncurkan drone bermuatan bahan peledak dan pesawat pengintai mereka ke wilayah Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuturkan drone tersebut dibuat oleh "sumber-sumber di luar negeri."
Para ahli juga menyimpulkan drone tersebut memiliki kesamaan dengan pesawat nirawak "Ababil-T" buatan Iran.
Tak hanya di Yaman, Houthi juga terus menggencarkan serangan rudal lintas-perbatasan dan drone dalam beberapa bulan terakhir sebagai balasan atas serangan udara koalisi-Saudi di Yaman. Ini terjadi ketika ketegangan antara Iran dan AS, sekutu utama Saudi, terus memanas.
Perang sipil Yaman yang telah terjadi sejak 2015 lalu dilihat secara luas sebagai perang proxy antara Saudi dan Iran, dua kekuatan besar di Timur Tengah. Saudi selama ini membantu pemerintah Yaman untuk memberangus Houthi yang diduga disokong Iran.
Menurut kelompok kemanusiaan, hingga hari ini konflik sipil di Yaman telah merenggut puluhan ribu jiwa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menganggap konflik yang telah berjalan selama empat tahun ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk sepanjang sejarah (rds/dea)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb