China meminta Vietnam untuk tidak memperumit masalah Laut China Selatan (LCS). Hal itu diungkapkan setelah seorang pejabat senior Vietnam mengatakan mereka dapat mengeksplorasi tindakan hukum, di antara berbagai opsi, dalam sengketa teritorialnya dengan China atas perairan itu.
Sengketa Laut China Selatan (LCS) |
Gesekan telah tumbuh di antara kedua negara komunis itu sejak Beijing pada bulan Juli lalu mengirim kapal untuk survei seismik selama berbulan-bulan ke daerah yang secara internasional ditetapkan sebagai zona ekonomi eksklusif Vietnam (ZEE), tetapi juga diklaim oleh China.
Berbicara di sebuah konferensi di Hanoi pada hari Rabu, Wakil Menteri Luar Negeri Le Hoai Trung mengatakan Vietnam lebih memilih negosiasi tetapi memiliki opsi lain untuk jalur perairan yang disengketakan, termasuk arbitrasi dan litigasi.
Ditanya tentang pernyataan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan bahwa inti dari masalah Laut China Selatan adalah Vietnam dan pengadu lainnya menyerbu dan menduduki pulau-pulau China.
"Kami berharap bahwa Vietnam menghadapi kenyataan sejarah dan mematuhi konsensus tingkat tinggi yang dicapai oleh kedua negara, menegakkan resolusi perselisihan melalui dialog dan konsultasi serta menghindari mengambil tindakan yang dapat memperumit masalah dan mengganggu gambaran perdamaian yang lebih luas dan stabilitas di Laut China Selatan dan hubungan bilateral" kata Geng seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/11/2019).
China mengklaim hampir semua perairan yang kaya energi di Laut China Selatan tempat China mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian laut itu.
Pada 2016, Filipina memenangkan putusan di Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag yang membatalkan klaim China atas sebagian besar perairan menyusul kasus yang diajukan oleh Manila pada 2013.
Namun China menolak untuk mengakui putusan pengadilan internasional yang mengklarifikasi hak-hak Filipina atas cadangan energi dalam ZEE-nya.
Pemerintah Vietnam, yang bertujuan untuk melakukan pendekatan terukur terhadap mitra dagang terbesarnya itu, belum lama ini berbicara tentang kemungkinan mengikuti hal yang sama. (Berlianto)
Sumber : https://www.sindonews.com/