Kementerian Pertahanan Ingin KCR Terbaru Buatan PAL Lebih Sempurna - Radar Militer

21 Desember 2019

Kementerian Pertahanan Ingin KCR Terbaru Buatan PAL Lebih Sempurna


Kementerian Pertahanan mendorong PT PAL Indonesia untuk memproduksi kapal perang tipe kapal cepat rudal (KCR) yang lebih sempurna dari pesanan yang telah dikerjakan dan diserahterimakan sebelumnya.
Kapal Cepat Rudal PT PAL
Kapal Cepat Rudal PT PAL 
Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan (Kapusalpalhan) Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kemhan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Asfan Jauhari mengatakan saat ini sedang memesan dua unit KCR di PT PAL Indonesia, yang sudah mulai dikerjakan, seiring telah dilakukan proses “keel laying” atau pemasangan lunas.
"Ini adalah kapal kelima dan keenam tipe KCR pesanan Kemhan di PT PAL. Kami harap bisa dibangun lebih sempurna," katanya saat memberi sambutan pada acara seremoni pemasangan lunas pada dua kapal tipe KCR terbaru pesanan Kemhan tersebut di Surabaya, Jumat.
Pemasangan lunas merupakan tahap awal pembangunan kapal, yang sekaligus menandai usia kapal.
Kapal KCR kelima dan keenam pesanan Kemhan, dengan nilai kontrak masing-masing Rp1,66 triliun itu, didesain sepanjang 60 meter, lebar 8,10 meter, serta berat 500 ton, yang mampu menampung kru sebanyak 55 orang.
Selain itu dirancang berkecepatan 28 knot dengan endurance 5 hari, serta memiliki jarak jelajah 2.400 mil laut pada kecepatan 20 knot.
Menurut kontrak, PT PAL akan mengerjakan dua unit kapal tipe KCR tersebut, dengan peralatan persenjataan komplit, beserta sistem "Sensor, Weapon, and Command" (Sewaco) yang menyertainya, selama 24 bulan.
"Ya, kalau bisa dikerjakan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan," ucap Asfan.
Dia menjanjikan pemesanan kapal perang selanjutnya akan tetap dilakukan di PT PAL Indonesia, sebagai salah satu pembinaan industri dalam negeri untuk mendukung penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista).
"Ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan yang menempatkan BUMN dan BUMS sebagai penanggung jawab utama untuk membangun kemampuan dalam menghasilkan alat pertahanan yang berkualitas, dengan harga kompetitif yang tepat waktu," katanya.(Hanif Nashrullah)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb