Tentara Filipina dilaporkan telah berhasil menyelamatkan dua sandera asal Indonesia dari tangan Abu Sayyaf. Kedua WNI itu diselamatkan saat tentara Filipina melancarkan serangan terhadap basis militan yang bercokol di bagian selatan negara tersebut.
Komandan militer Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana menuturkan, pihaknya melakukan operasi yang menargetkan basis Abu Sayyaf di pegunungan Panamao di pulau Jolo. Seorang tentara dan seorang militan tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut.
Pembebasan Sandera WNI |
"Selama baku tembak, kedua korban berhasil melarikan diri (dari para militan) dan kami dapat menyelamatkan mereka," kata Sobejana dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (22/12/2019).
Dia menuturkan, kedua WNI itu adalah bagian dari tiga orang Indonesia yang diculik pada September lalu di perairan Malaysia dekat ujung selatan pulau Mindanao, Filipina.
Sobejana mengatakan, operasi militer sedang berlangsung untuk menyelamatkan seorang WNI lainnya. "Dia bisa saja melarikan diri atau para militan masih bisa memilikinya, jadi kami mengharapkan baku tembak lagi," ujarnya.
Penyelamatan itu terjadi sebulan setelah seorang pria Inggris dan istrinya dibebaskan oleh tentara. Pasangan itu mengatakan mereka diancam akan dipancung oleh militan jika tidak ada yang menebus mereka. (Victor Maulana)
Pemerintah Benarkan Pembebasan 2 Sandera WNI di Filipina
Pemerintah Benarkan Pembebasan 2 Sandera WNI di Filipina
Kementerian Luar Negeri Indonesia membenarkan laporan yang menyebutkan tentara Filipina berhasil membebaskan dua sandera asal Indonesia dari tangan Abu Sayyaf. Kedua WNI itu diselamatkan saat tentara Filipina melancarkan serangan terhadap basis militan yang bercokol di bagian selatan negara tersebut.
"Setelah 90 hari dalam penyanderaan, melalui kerjasama erat Indonesia dan Filipina, dua WNI berhasil dibebaskan dari penyanderaan ASG. Satu WNI msh terus diupayakan pembebasannya," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dikutip Sindonews dari laman resmi mereka pada Minggu (22/12/2019).
"Berbagai langkah diplomasi telah dilakukan melalui pembicaraan tingkat tinggi Presiden Joko Widodo dengan Presiden (Rodrigo) Duterte, serta Menteri Luar Negeri Indonesia dengan Menteri Pertahanan Filipina. Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dengan koordinasi internal Pemerintah yang dilakukan Kemenkopolhukam Indonesia," sambungnya.
Selanjutnya, papar menterian Luar Negeri Indonesia, kerjasama intensif antara badan intelejen Indonesia dengan militer Filipina operasi pembebasan berhasil menjejak posisi penyandera dan terjadi kontak senjata pada Minggu pagi hari.
Dalam operasi tersebut, dua WNI atas nama SM dan ML berhasil dibebaskan. Sedang satu sandera WNI atas nama MF masih terus diupayakan pembebasannya. "SM dan ML akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya akan segera direpatriasi ke Indonesia," ujarnya.
"Pemerintah RI menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan Pemerintah Filipina, sekaligus mengucapkan duka cita atas gugurnya satu prajurit Filipina dalam operasi pembebasan tersebut. Pemerintah RI berharap satu sandera WNI atas nama MF dapat segera menyusul dibebaskan," tukasnya. (Victor Maulana)
Sumber : https://www.sindonews.com/