Waspadai Serangan Drone Iran, Pasukan Amerika Serikat Siaga Tinggi - Radar Militer

08 Januari 2020

Waspadai Serangan Drone Iran, Pasukan Amerika Serikat Siaga Tinggi


Pasukan Amerika Serikat (AS) dan baterai rudal pertahanan udara di Timur Tengah ditempatkan pada posisi siaga tinggi pada Senin malam. Situasi itu sebagai bentuk antisipasi atas kemungkinan serangan drone Iran ketika intelijen AS memperingatkan meningkatnya ancaman serangan terhadap AS.
Tentara Amerika Serikat
Tentara Amerika Serikat 
Demikian laporan kantor berita CNN mengutip dua pejabat AS yang disitir Sindonews, Selasa (7/1/2020).
Peringatan itu mencerminkan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran setelah serangan drone AS pekan lalu yang menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani. Para pejabat AS mengklaim serangan terhadap jenderal itu dilakukan untuk mencegah serangan "yang mungkin terjadi" di wilayah itu yang akan membahayakan nyawa warga Amerika. Namun sejauh ini mereka menolak memberikan rincian tentang laporan intelijen.
Intelijen AS juga telah mengamati bahwa Iran telah memindahkan peralatan militer, termasuk drone dan rudal balistiknya, selama beberapa hari terakhir. Para pejabat AS mengatakan gerakan itu mungkin merupakan upaya Iran untuk mengamankan senjatanya dari potensi serangan AS, atau menempatkan mereka dalam posisi untuk meluncurkan serangan mereka sendiri.
"Ada indikasi bahwa kami perlu memantau ancaman bahkan lebih dekat daripada yang sudah dilakukan," kata salah satu pejabat AS, mengacu pada keadaan siaga tinggi pada Senin malam.
"Semua baterai (rudal) Patriot dan pasukan di daerah siaga tinggi terhadap ancaman serangan yang akan segera terjadi," pejabat AS lainnya memberikan gambaran situasi di lapangan.
Kedua pejabat itu mengatakan Iran telah memasang rudal pada dronenya yang telah digunakan dalam serangan lain, termasuk serangan signifikan pada instalasi minyak Saudi tahun lalu. Sementara pasukan AS sudah dalam siaga tinggi selama beberapa hari, mereka bahkan lebih waspada pada Senin malam.
Berdasarkan laporan intelijen, AS mengawasi potensi serangan khusus terhadap lokasi AS di Irak, Kuwait, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yordania. Pada hari Senin, Administrasi Maritim AS mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal komersial yang beroperasi di Timur Tengah bahwa masih ada kemungkinan tindakan Iran terhadap kepentingan maritim AS di kawasan itu.
Keputusan untuk membunuh Soleimani telah menyulut krisis baru antara AS dan Iran. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut serangan drone AS sebagai tindakan "terorisme negara."
"Ini adalah tindakan agresi terhadap Iran dan merupakan serangan bersenjata terhadap Iran, dan kami akan merespons. Tetapi kami akan merespons secara proporsional bukan secara tidak proporsional," katanya.
"Kami akan merespons secara sah. Kami bukan orang yang tidak melanggar hukum seperti Presiden Trump," cetusnya.
Kemudian pada Selasa pagi, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien mengatakan AS memiliki intelijen yang mengarah ke pembunuhan Soleimani bahwa para diplomat, fasilitas, dan personel militer Amerika berada dalam risiko serangan.
"Dia berencana untuk membunuh, untuk menyerang fasilitas Amerika dan diplomat, tentara, pelaut, penerbang dan Marinir (yang) berada di fasilitas itu," kata O'Brien di Gedung Putih.
O'Brien tidak akan memberikan rincian tambahan tentang ancaman itu. Ia hanya mengatakan bahwa AS memiliki bukti kuat dan data intelijen yang kuat.
Ditekan apakah akan terus ada ancaman, O'Brien berkata, "Saya pikir orang Iran berbicara tentang pembalasan setiap hari di sumber terbuka dan kami mengawasinya dan kami menanggapinya dengan sangat serius." (Berlianto)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)