Florence Parly, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, mengumumkan pada hari Senin (06/01) bahwa negara itu memesan hampir 75.000 pistol Glock 17 9 mm dari perusahaan Austria Glock dengan perkiraan nilai sekitar € 44 juta.
![]() |
Pistol Glock 17 |
Kontrak tersebut juga mencakup pasokan 15.000 sistem pembidik malam hari, 7.000 kit pengurangan suara dan 51 juta butir amunisi.
Glock akan bekerja sama dengan perusahaan Ceko Sellier & Bellot untuk amunisi dan perusahaan Amerika UTM untuk peralatan pelatihan.
Pistol baru ini akan menggantikan pistol MAC 50 dan PAMAS G1 yang sudah menua dalam inventori militer Prancis. Sementara Angkatan Darat Prancis akan mendapatkan 80% dari pistol tersebut, Angkatan Udara Prancis dan Angkatan Laut masing-masing akan mendapatkan 10% dan 8% dari pistol yang dipesan.
Pengiriman pistol tersebut sudah dimulai, dijadwalkan akan selesai pada 2022, kata Parly.
Sementara itu pasukan Prancis akan menerima 12.000 senapan HK416F dari Jerman dan lebih dari 2.600 senapan sniper SCAR dari Belgia pada tahun ini.
HK416Fs yang akan dikirimkan tahun ini adalah bagian dari kesepakatan Prancis senilai $ 450 juta untuk 117.000 pucuk senapan yang mereka tandatangani pada tahun 2017, untuk menggantikan senapan bullpup FAMAS yang telah berumur empat dekade dalam kedinasan dengan angkatan bersenjata Prancis. Kesepakatan itu termasuk pasokan aksesori yang menyertainya, amunisi dan layanan lain termasuk pemeliharaan awal dan pelatihan pengguna.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defenseworld.net