radarmiliter.com - Sebagai wujud konkret mengantisipasi jika terjadi bencana alam, para prajurit Batalyon Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang)-2/Kostrad, menggelar latihan penerjunan bekal dan materiil di daerah terisolir.
Hal tersebut disampaikan Perwira Penerangan (Papen) Divisi-2/Kostrad, Mayor Inf Eko Handono, dalam rilis tertulisnya di Malang, Jawa Timur, Senin (16/3/2020).
Diungkapkan Papen Divisi-2/Kostrad, Latihan Penerjunan Bekal dan Materil (Latjunbekmat) yang dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Marinir, Grati Pasuruan pada Kamis lalu, ditinjau langsung Pangdiv-2/Kostrad, Mayjen TNI Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han).
Yonbekang-2/Kostrad Latih Terjun Bekal |
"Latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan prajurit Yonbekang-2/Kostrad khususnya Peleton Perbekalan Udara (Perbekud) dalam hal penanganan payung udara bekal dan juga membantu BPBD daerah khususnya Malang dalam tanggap cepat bencana alam," ujarnya.
Latihan tersebut kata Eko, melibatkan sebanyak 79 personel, dipimpin oleh Wadanyonbekang-2 Divif 2 Kostrad, Kapten Cba Haryo Tedjo.
"Dengan mengerahkan satu unit pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU dari Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, latihan ini bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Pada setiap shorty lanjutnya, diterjunkan berbagai jenis bekal dan materiil yang dimiliki oleh Yonbekang 2 Divif 2 Kostrad.
"Seperti kendaraan angkut, LCR, tenda, Aldurlap, ransum, air mineral, genset, dan tool kit," kata Eko.
Dalam latihan tersebut tambahnya, Pangdivif-2/Kostrad (Mayjen TNI Tri Yuniarto) mengungkapkan, latihan ini merupakan aplikasi dari program kerja Yonbekang-2 Divif 2 Kostrad pada Triwulan I 2020.
"Melalui latihan ini, diharapkan akan meningkatkan kesiapan prajurit dalam menghadapi tugas-tugas operasional ke depan yang semakin kompleks," tandasnya.
"Latihan ini pula dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan seluruh prajurit Yonbekang-2 Divif 2/Kostrad dalam penerjunan bekal dan materiil, sehingga akan tercapai kesiapan operasional yang tinggi," imbuh Eko mengutip pernyataan Pangdiv.
Pada latihan ini jelas Eko, diskenariokan setelah droping bekal langsung dilanjutkan dengan menggelar Alkap dan Bekmat yang diterjunkan, seperti saat drop logistik di daerah terisolir pada bencana gempa Nias.
"Seluruh prajurit harus memahami dan mematuhi prosedur-prosedur yang sudah ditentukan guna terwujudnya zero accident sehingga tujuan dan sasaran latihan yang telah digariskan dapat tercapai," tuturnya.
"Selesai latihan, Pangdiv pun memberi apresiasi atas kerja keras dan latihan-latihan pendahuluan yang telah dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," pungkasnya.
Selain Pangdiv, turut hadir menyaksikan latihan ini, perwakilan dari BPBD Malang Arya Tedja serta tim relawan JKJT Malang. (Dispenad)
Sumber : https://tniad.mil.id/