radarmiliter.com - Perusahaan Turki Harp Arge meluncurkan senjata anti-drone elektromagnetik ringan yang dirancang untuk mengganggu komunikasi antara drone dan unit kontrol mereka.
Pistol anti drone ES-60 seberat 2.5kg mampu menimbulkan gangguan elektromagnetik berkecepatan tinggi untuk mengganggu komunikasi antara drone dan unit kontrol mereka dan menyebabkan perangkat tersebuttidak berfungsi. Senjata ini mampu mencegat drone dalam jarak 3 km. ES-60 menggabungkan teknologi antena yang membantu mengurangi ukuran dan berat senjata, menurut laporan media lokal pada hari Minggu.
ES-60 Electromagnetic Anti-Drone Gun |
Harp Arge, produsen senjata anti-drone elektromagnetik pertama Turki, dibeli oleh Ekba Holding yang berbasis di Istanbul pekan lalu. Menurut Anadolu Agency, akuisisi perusahaan terjadi setelah perusahaan Belanda yang tidak disebutkan namanya mencoba membeli perusahaan untuk berkolaborasi pada proyek pertahanan yang tidak diungkapkan.(paijojr)
Sumber : https://www.defenseworld.net/