radarmiliter.com - Lockheed Martin mengharapkan penjualan jet F-16 kepada pelanggan baru dari Afrika dan Asia Tenggara agar buku pesanannya tetap naik untuk jet tempur generasi ke-4 pada tahun 2020.
"Kami baru-baru ini menjual jet tempur F-16 ke Bulgaria dan Slovakia. Ada negara Afrika yang tertarik pada jet tempur ini, jadi kami berharap itu akan terjadi. Sebuah negara Amerika Selatan dan beberapa negara Asia Tenggara juga tertarik dengan jet itu," kata Kenneth R. Possenriede, CFO Lockheed Martin saat konferensi di telepon dengan para analis keuangan sambil mengumumkan Hasil Kuartal Pertama 2020 perusahaan pada hari Selasa.
Negara Afrika yang kemungkinan membeli F-16 adalah Maroko. Tahun lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sepakat untuk menjual 25 unit jet tempur F-16C/D Blok 72 ke negara itu seharga $ 3,8 miliar.
 |
| Jet Tempur F-16 Viper |
Pada 2019, Deplu juga menyetujui kontrak untuk mengupgrade 23 unit F-16 Maroko yang ada ke konfigurasi Viper terbaru seharga $ 985,2 juta dan untuk memasok Joint Direct Attack Munitions (JDAMs) serta bom senilai $ 209 juta.
Sekitar dua minggu lalu, Amerika Serikat memberi lampu hijau tentang kesepakatan senilai $ 68 juta untuk menyediakan 10 misil AGM-84L Harpoon Block II Air Launched yang diluncurkan untuk F-16 Maroko.
Lockheed juga berusaha mengantongi pesanan F-16 dari Taiwan dan Indonesia.
Pengadaan F-16V Taiwan senilai $ 8,1 miliar disetujui pertama kali oleh administrasi Trump pada Agustus 2019 dan kemudian disetujui oleh Kongres. Puas dengan harga, parlemen Taiwan memberikan persetujuan pada bulan November dan pada bulan Desember, kedua belah pihak menandatangani surat LOA (letter of offer and acceptance).
Selain itu, Jakarta sedang mempertimbangkan pembelian F-16 Block 72 Viper. Belum memutuskan jet mana yang akan dibeli dengan kontes terutama antara Lockheed F-16 dan F-35 dan jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia.
Pelanggan Lockheed di Amerika Selatan bisa dari Argentina atau Chili. (paijojr)
Sumber : https://www.defenseworld.net
