radarmiliter.com - Militer AS melanjutkan show of force selama seminggu di Laut Cina Selatan dengan penerbangan sortie diatas perairan yang dipersengketakan pada tanggal 29 April oleh dua pesawat pembom Angkatan Udara Amerika Serikat.
Dua pesawat B-1B Lancer dari 28th Bomb Wing di Ellsworth Air Force Base, SD, terbang selama 32 jam untuk melakukan operasi di atas laut sebagai bagian dari gugus tugas pembom gabungan oleh U.S. Indo-Pacific Command dan U.S. Strategic Command, pihak Angkatan Udara AS mengatakan dalam rilis berita Kamis (30/04).
 |
| Pembom B-1B AU Amerika Serikat |
Misi itu lebih lanjut menunjukkan "model pengerahan kekuatan dinamis" yang baru, yang dimaksudkan untuk membuat kehadiran pembom globalnya kurang dapat diprediksi, kata Angkatan Udara AS.
Tiongkok telah mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut Cina Selatan, yang kemudian disengketakan oleh negara-negara lain dengan klaim yang bersaing, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei.
Selama sepekan terakhir, kapal perang Angkatan Laut AS beroperasi di dekat kepulauan Spratly dan Paracel, dua kepulauan yang diklaim secara keras oleh Tiongkok.
Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Bunker Hill berlayar dekat Spratly pada hari Rabu sebagai bagian dari apa yang disebut operasi kebebasan navigasi. Mereka dimaksudkan untuk menentang pernyataan oleh Tiongkok atau negara lain bahwa militer yang lewat di dekat pulau tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin.
AS berpendapat bahwa hukum internasional memungkinkan untuk pelintasan langsung melalui kepulauan yang diperebutkan.
Pada hari Selasa, kapal destroyer peluru kendali USS Barry berlayar di dekat Kepulauan Paracel.
Sortie Angkatan Udara AS pada hari Kamis lalu menyusul perjalanan pulang-pergi bomber B-1 yang serupa pada 22 April lalu dari Ellsworth ke Jepang, di mana B-1B Lancer bergabung dengan 15 pesawat tempur Jepang untuk latihan di dekat Pangkalan Udara Misawa.(Angga Saja-TSM)
Sumber : theaviationist.com
