Dilema Pindad soal Peluang Ekspor Rantis Maung 4x4 - Radar Militer

16 Maret 2021

Dilema Pindad soal Peluang Ekspor Rantis Maung 4x4

radarmiliter.com - Tak hanya akan membuat versi sipil, PT Pindad (Persero) juga sedang memantau peluang ekspor Maung 4x4. Kendaraan taktis ringan (rantis) asal Bandung, Jawa Barat, tersebut rupanya sudah mulai dilirik negara tetangga.
Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad mengatakan, sudah ada beberapa negara yang menanyakan Maung. Mulai dari spesifikasi sampai kemampuannya sebagai kendaraan militer.
    
Kendaraan Taktis Ringan Maung 4x4 buatan Pindad
Kendaraan Taktis Ringan Maung 4x4 buatan Pindad
"Sudah lumayan banyak, beberapa negara sudah ada yang tanya, bahkan sempat berkunjung ke kami (Pindad) untuk melihat Maung ini. Sejauh ini mereka tertarik, sudah minta spesifikasinya juga," ucap Abraham kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.
Menurut Abraham, dari beberapa rekanan negara yang tertarik, salah satunya yang langsung berkunjung dan rutin menjalin komunikasi terkait Maung adalah Bangladesh.
Namun demikian, Abraham mengakui bila untuk melakukan ekspor memang perlu pemantapan diri. Terutama terkait masalah produksi, komponen, dan paling krusial adalah mesin.
Seperti diketahui, Pindad sendiri belum memproduski mesin. Sementara Maung yang ada saat ini, mengaplikasi jantung pacu milik Toyota Hilux, lengkap bersama sistem transmisi dan penggerak rodanya.
Kondisi tersebut menjadi krusial, karena bila sudah dibuka untuk umum, apalagi menerima ekspor, otomatis kebutuhan mesin akan meningkat drastis seiring volume permintaan. Bila dari pihak penyuplai mesin stoknya tidak banyak, maka bisa menjadi dilema.
"Masalah utama itu memang mesin, jadi sejauh ini kami belum berani lantaran nanti malah salah langkah. Namun demikian, kami membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan pabrikan otomotif yang tentunya untuk jangka panjang," ucap Abraham.
"Sejauh ini kami sudah coba beberapa mesin, di luar Hilux, kita pakai punya Tata, Isuzu, lalu Ford. Jadi bila ada pihak yang bersedia kerja sama dengan kami, kita akan sambut, karena masalah utamanya itu memang mesin," kata dia.
Sumber : kompas.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb