AD AS Pensiunkan Armada UAS RQ/MQ-5 Hunter - Radar Militer

29 Desember 2015

AD AS Pensiunkan Armada UAS RQ/MQ-5 Hunter

UAS RQ/MQ-5 Hunter
UAS RQ/MQ-5 Hunter

Angkatan Darat Amerika Serikat telah mempensiunkan armada sistem udara tanpa awak (unmanned aerial system - UAS) Northrop Grumman RQ/MQ-5 setelah penerbangan terakhirnya pada pertengahan Desember di Ft Hood di Texas, AD AS mengumumkan pada tanggal 21 Desember.
Hunter adalah UAS pertama AD AS. Pertama kali dioperasikan pada tahun 1996, dan dikerahkan untuk mendukung misi NATO di Kosovo antara tahun 1999 dan 2002, dan kemudian digunakan pada awal Operasi 'Iraqi Freedom' pada tahun 2003 dan terus dioperasikan di sana dan di Afghanistan selama beberapa tahun.
UAS kebanyakan dioperasikan sebagai aset intelijen, pengawasan, dan pengintaian (intelligence, surveillance, reconnaissance - ISR), tetapi dapat dipersenjatai dengan glide bomb GBU-44/B Viper Strike dan Viper Strike direct attack munition versi awal.
Sistem Hunter sejak diperkenalkan telah mengalami berbagai upgrade, dan varian terbaru MQ-5B dilengkapi dengan Tactical Common Data Link (TCDL), desain twin tail-boom yang lebih kuat dengan sistem kontrol berganda, dan dua heavy fuel engine. UAS itu mamputerbang lebih dari 20 jam dengan muatan sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR), dioperasikan dari jarak 200 km sampai dengan ketinggian 18.000 ft.
Armada Hunter digantikan terutama oleh UAS General Atomics Aeronautical Systems Inc (GA-ASI) MQ-1C Gray Eagle yang lebih canggih, yang bisa terbang sekitar 25 jam dengan peningkatan sensor EO/IR dan sensor Synthetic Aperture Radar, dapat dioperasikan dari jarak 300 km sampai dengan ketinggian 29.000 ft. MQ-1C Improved Gray Eagle (IGE) memiliki tangki bahan bakar yang lebih besar untuk terbang lebih lama dan kemampuan membawa muatan yang lebih besar.
Kedinasan Hunter selama hampir 20 tahun sangat mengesankan mengingat persyaratan UAS yang berubah dengan cepat dan perbedaan besar dalam konsep operasi militer dari pertengahan 1990-an hingga serangkaian operasi kontra-insurjensi dan operasi kontra-terorisme di tahun 2000-an. MQ-1C Gray Eagle, bagaimanapun, akan memberikan kemampuan tambahan yang signifikan karena paket sensornya yang mencakup sensor Raytheon AN/DAS-2 EO/IR ELRF/LD dan radar GA-ASI AN/DPY-1 Lynx II SAR/GMTI radar, dan UAS tersebut dipersenjatai dengan empat rudal udara-ke-permukaan AGM-114 Hellfire.

Sumber : http://janes.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb