Militan ISIS |
Seorang militan ISIS yang ditangkap pasukan Kurdi YPG mengaku dilatih di Turki. Militan ISIS juga blak-blakan bahwa ISIS dan Turki berpura-pura menjadi musuh tapi sebenarnya berteman.
Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Daesh bernama Abdurrahman Abdulhadi, 20, ditangkap pasukan Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG) pada bulan November di wilayah Suriah. YPG adalah sayap dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki yang selama ini bermusuhan dengan rezim Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan.
Dengan izin khusus dari pemerintah Kurdi setempat, wartawan Rusia, leluasa mewawancarai militan ISIS yang ditangkap YPG itu. ”Mereka (Turki) hanya muncul untuk seperti menjadi musuh, namun, mereka adalah teman,” kata Abdulhadi kepada Sputnik, yang dilansir Senin (28/12/2015).
Dia mengaku bahwa kakaknya, Til Berak, masih berjuang untuk ISIS. Menurutnya, sekitar 10 persen dari “jihadis” ISIS adalah warga Turki. ”Pada bulan Agustus 2014, saya dilatih di Kota Adana, Turki dengan salah satu emir ISIS,” kata Abdulhadi. Dia menjalani pelatihan selama sebulan dengan sekitar 60 militan lain di sebuah kamp yang tidak jauh dari bandara setempat.
Menurutnya, dua petugas yang memberikan pelatihan militer salah satunya berbahasa Turki.”Sehingga satu sama lain harus menerjemahkan untuknya,” ujarnya.
”Setelah seminggu kami telah belajar di kelas menembak, di mana kita diajarkan untuk menggunakan Kalashnikov, senapan mesin dan senjata lainnya,” imbuh Abdulhadi. ”Kami dilatih di Turki karena perintah ISIS mengira itu lebih aman daripada di Suriah karena pemboman terjadi di sana.”
Pemerintah Turki belum berkomentar atas pengakuan anggota ISIS yang ditangkap itu. Namun, selama ini rezim Presiden Erdogan selalu menyangkal berkomplot dengan ISIS, bahkan menantang semua pihak untuk membuktikannya.
Rusia Tuduh Presiden Turki Dukung ISIS
Penolakan Presiden Turki Tayyip Erdogan terhadap ajakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bergabung dengan kelompok intelijen yang berbasis di Baghad, dinilai Rusia telah membongkar kedok asli Erdogan. Menurut Rusia, penolakan itu adalah tanda bahwa Erdogan secara tidak langsung telah mendukung ISIS.
Penolakan ini memperkuat dugaan Rusia, bahwa Turki memang memiliki hubungan dengan ISIS, setelah sebelumnya Turki menembak jatuh jet tempur Rusia yang tengah berpatroli di atas langit Suriah. Penembakan ini menjadi awal ketegangan Rusia dan Turki, dan menjadi awal kecurigaan Rusia bahwa Turki memiliki hubungan dengan ISIS.
"Pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Erdogan adalah sesuatu hal yang tidak bertanggung jawab. Dia menunjukan bahwa negaranya mendukung teroris," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin pada Senin (28/12).
Seperti diketahui, kemarin Erdogan menolak bergabung dengan kelompok intelijen bentukan Rusia. Kelompok ini beranggotakan Rusia, Irak, Iran, dan juga Suriah.
Alasan Erdogan menolak ajakan tersebut adalah karena sosok Presiden Suriah Bashar al-Assad. Erdogan mengaku enggan bekerjasama dengan Assad, yang menurutnya sudah kehilangan legitimasi dari rakyatnya.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1072774/43/ditangkap-militan-isis-mengaku-dilatih-di-turki-1451293943