Drone RQ-1C Gray Eagle |
Amerika Serikat berencana untuk menyebarkan Drone terbaru RQ-1C Gray Eagle yang tidak hanya dapat melakukan penerbangan pengintaian, tetapi juga serangan rudal untuk ditempatkan ke Korea Selatan, outlet berita Korea Selatan melaporkan Rabu.
Menurut Chosun Ilbo, mengutip sumber militer AS, penyebaran Pesawat udara tak berawak (UAV) RQ-1C Gray Eagle yang unggul dalam karakteristik tempur dirancang untuk memantau daerah di sepanjang zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan, dilengkapi dengan kamera night vision mereka dapat membuat penerbangan berlangsung hingga 30 jam.
Dengan drone baru, AS dan angkatan bersenjata Korea Selatan akan dapat menyerang helikopter serta tank musuh dalam jarak sekitar 4,9 mil. Untuk itu, setiap Drone dilengkapi dengan empat rudal anti-tank "Hellfire", empat bom peluncur GBU-44 / B, Drone juga dapat dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara "Stringer," menurut sumber.
Amerika Serikat mulai menyebarkan senjata strategis baru di Korea Selatan menyusul uji bom hidrogen pada awal bulan oleh Pyongyang.
Amerika Serikat telah mengerahkan pembom strategis B-52 yang mampu membawa rudal jelajah nuklir sampai dengan 31 metrik ton bom ke Korea Selatan.
Pada tanggal 6 Januari, Pyongyang mengklaim pihaknya telah melakukan uji bom hidrogen pertama, memicu kecaman dari dunia internasional yang mengecam uji stabilitas provokatif dan merusak di wilayah tersebut.
Sumber : Sputnik