UEA Beli 12 Sistem Peluncur Roket Lockheed Martin HIMARS - Radar Militer

06 Januari 2016

UEA Beli 12 Sistem Peluncur Roket Lockheed Martin HIMARS

High Mobility Artillery Rocket System
High Mobility Artillery Rocket System

Lockheed Martin telah mendapat kontrak senilai $28,6 juta untuk memasok 12 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) untuk Uni Emirat Arab (UEA). HIMARS dikembangkan oleh Lockheed Martin Missiles dan Fire Control dibawah program advanced concept technology demonstration (ACTD), yang dimulai pada tahun 1996.
Sistem tersebut memberikan kemampuan perlindungan awak yang diperbarui dengan kaca armor transparan safir pada kendaraan. HIMARS untuk UEA akan diserahkan oleh Angkatan Darat AS dalam rangka foreign military sale (FMS) AS ke UEA, penjualan tersebut juga meliputi pelatihan yang terkait, perangkat lunak, suku cadang dan modifikasi produk.
Tujuan dari HIMARS adalah untuk menghadapi dan mengalahkan artileri, konsentrasi pertahanan udara, truk, kendaraan lapis baja ringan dan pengangkut personel, serta konsentrasi unit pendukung pasukan dan logistik.
M142 HIMARS membawa enam peluncur roket pada chasis kendaraan Family of Medium Tactical Vehicles (FMTV) 6x6. Peluncur HIMARS terdiri dari pembawa (bagian otomotif) dan Fire Control system (FCS) yang menghitung semua data misi penembakan dan bagian Launcher-Loader Module (LLM) yang melakukan semua operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan misi penembakan.
Selain amunisi MLRS (Multiple Launch Rocket System) standar, HIMARS mampu meluncurkan seluruh keluarga amunisi MLRS, termasuk roket extended-range, roket latihan dan semua varian di masa depan. HIMARS dapat membawa satu pack berisi enam peluncur roket MLRS, atau satu rudal Army Tactical Missile System (ATACMS).
Roket MLRS extended-range (ER-MLRS) meningkatkan versi amunisi M26 standar yang berjarak tembak 32km menjadi berjarak tembak lebih dari 45km dan luas wilayah yang terkena efek ledakannya meningkat 107%.
HIMARS telah mengalami uji tempur pada Operasi Iraqi Freedom dan juga dikerahkan pada operasi tempur di Afghanistan.

Sumber : http://armyrecognition.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb