Helikopter ASW AW159 |
Malaysia dan Filipina tengah mempertimbangkan untuk akuisisi helikopter intai maritim dan anti kapal selam (anti-submarine warfare - ASW). Menyusul kesuksesannya di Korea Selatan, AW159 buatan Agusta Westland merupakan calon kuat untuk program kedua negara tersebut.
Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (Royal Malaysian Navy - RMN) juga memulai evaluasi awal pesawat maritim dan utilitas AgustaWestland AW159 untuk kebutuhan helikopter anti kapal selam negara tersebut. AL Malaysia telah mengindikasi kebutuhan untuk enam platform helikopter ASW tersebut, untuk dioperasikan dari kapal Second Generation Patrol Vessel – Littoral Combat Ship (SGPV-LCS) -nya. Malaysia sedang mempertimbangkan tiga pilihan yang saling bersaing, yaitu AW159, Sikorsky MH-60R Seahawk dan Airbus Helikopter H225M.
Pemerintah Filipina telah lebih mendekat pada akuisisi dua helikopter AW159, proses akuisisi itu kini telah berlanjut dengan tahap evaluasi akhir. Proses akuisisi dua helikopter pengintai maritim/ASW untuk Angkatan Laut Filipina (Philippine Navy - PN) dimulai pada bulan September 2014 dan diharapkan akan diputuskan pada tahun ini.
Dinamai Lynx Wildcat oleh Kementerian Pertahanan Inggris, AW159 adalah helikopter multi-peran yang dipilih oleh Angkatan Darat Inggris dan Angkatan Laut Inggris untuk menggantikan helikopter Lynx dan untuk memenuhi kebutuhan kombatan maritim dan utilitas darat dan untuk pengintaian. Helikopter tersebut juga telah dipilih sebagai platform anti kapal selam untuk dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Korea. AW159 dapat dikonfigurasi untuk membawa sejumlah sistem anti kapal selam, termasuk active dipping sonar (ADS), sonobuoy dan torpedo. Selain ASW, platform tersebut juga dapat dikonfigurasi untuk perang anti kapal permukaan dan dipersenjatai dengan rudal anti-kapal, roket, dan meriam.
Sumber : http://defense-update.com/