Satelit Militer |
Australia tengah memikirkan untuk meluncurkan satelit militer ke ruang angkasa untuk mengamati pergerakan militer di Asia-Pasifik. Angkatan Pertahanan Australia sedang mempertimbangkan inisiatif ini. Australia siap untuk menggunakan dana untuk peningkatan kemampuan citra satelit, sistem kewaspadaan ruang angkasa dan radar. Stasiun komunikasi angkatan laut akan membawa teleskop pengawasan antariksa AS juga. (Sumber Australia Network)
Australian Defence White Paper baru-baru ini, yang dirilis pekan lalu oleh pemerintahan Turnbull, mengatakan bahwa akses ke intelijen ruang angkasa akan menjadi semakin penting pada tahun-tahun mendatang.
Serangkaian penelitian akan dilakukan untuk mengevaluasi keseluruhan materi untuk membantu dan meningkatkan kemampuan satelit Australia, kata pejabat Angkatan Pertahanan Australia.
White paper itu menyebutkan bahwa Australia akan menghabiskan tambahan uang sebesar $3 sampai $4 miliar untuk kemampuan meningkatkan citra satelit serta sampai dengan $2 miliar untuk sistem kewaspadaan ruang angkasa dan radar hingga tahun 2039.
Pada 2013, AS meluncurkan satelit senilai $900 juta yang dibayar oleh Australia ke ruang angkasa, yang merupakan bagian dari jaringan yang digunakan untuk mengirim lalu lintas komunikasi yang berat, termasuk gambar dari drone.
Satelit militer adalah satelit buatan yang digunakan untuk tujuan militer. Misi paling umum adalah untuk pengumpulan data intelijen, navigasi dan komunikasi militer. Satelit militer pertama digunakan untuk misi pengintaian fotografi.
Di Amerika Serikat, penelitian senjata berbasis satelit yang digagas oleh Presiden Dwight D. Eisenhower pada 1950-an. Pada tahun 1958 Amerika Serikat memulai Project Defender untuk mengembangkan solusi anti-ICBM yang diluncurkan dari satelit.
Sumber : http://armyrecognition.com/