Pesawat Angkut Y-20 Tiongkok |
Tiongkok akan memasukkan pesawat jet angkut militer buatannya, Y-20 kedalam kedinasan pada akhir tahun ini.
"Periode test flight untuk pesawat pada umumnya antara tiga dan lima tahun. Karena tidak ada hambatan selama masa pengembangan atau produksi, Y-20 akan mulai digunakan pada tahun ini," kata Xu Yongling, seorang ahli militer seperti dikutip oleh situs Chinamil hari Selasa (01/03).
Tiongkok menjadi negara keempat yang mengembangkan jet angkut 200-ton militer setelah AS, Rusia dan Ukraina.
"Ini bukan hanya kemajuan industri pertahanan nasional Tiongkok, tetapi juga tonggak modernisasi industri dan militer," kata Xu.
Ahli militer Chen Hong mengatakan dalam sebuah wawancara dengan People's Daily Online, bahwa daya angkut Y-20, sekitar 60 ton, lebih tinggi dari daya angkut pesawat angkut Ilyushin Il-76 buatan Rusia. Mesin Y-20, desain aerodinamis dan kinerjanya, semua lebih baik daripada pesawat Rusia tersebut.
Pesawat jet angkut tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan platform operasi khusus secara signifikan, karena memiliki kemampuan lama terbang yang lebih panjang dan jarak terbang yang lebih jauh. Y-20 juga merupakan pilihan yang baik untuk platform deteksi dan peringatan dini maritim, menurut Chen.
Y-20 merupakan pesawat angkut berat berbobot 200 ton (MTOW), dengan jangkauan terbang 7.800 km(beban 40 ton), dilengkapi empat mesin, dengan muatan seberat 66 ton. Prototipe Y-20 kelima, "788", dilaporkan telah terbang pada akhir tahun 2015. Sejak itu, laporan menunjukkan bahwa pengembangan Y-20 telah selesai dan kegiatan produksi akan dimulai tahun ini, situs Popular Science melaporkan awal bulan lalu.
Sumber : http://defenseworld.net/