Pasukan Navy SEAL AS |
Pasukan komando khusus Amerika Serikat Navy SEAL yang terlibat dalam berbagai operasi militer penting mengeluh kekurangan senjata dan amunisi. Bahkan, mereka harus bergantian menggunakan senjata dengan pasukan lain jika selesai sebuah misi.
Hal ini disampaikan oleh anggota Kongres AS Duncan Hunter seperti dikutip The Independent, Selasa (8/3). Hunter mengatakan, anggota Navy SEAL mengadu pada dirinya soal kekurangan senjata.
Seorang anggota Navy SEAL, kata Hunter, mengeluh karena harus menyerahkan senjatanya kepada pasukan lain yang akan dikirim dalam sebuah operasi. Selain itu, Navy SEAL juga mengaku kekurangan amunisi untuk latihan.
Mereka mengaku, berbagi senjata dan kurangnya amunisi ini membuat kemampuan dan efektivitas mereka menjadi menurun.
"Mereka ingin punya senjata. Itu adalah nyawa mereka. Jadi biarkan mereka memiliki senjata itu sampai ditugaskan di belakang meja di Pentagon," ujar Hunter.
Menurut Hunter, masalahnya bukan karena kekurangan uang. Kongres bahkan telah meningkatkan anggaran untuk pasukan operasi khusus usai serangan 11 September.
Selain itu, harga senapan termasuk yang paling murah di antara belanja militer AS. Misalnya senapan standar militer AS, M-4, harganya di bawah US$1.000 satu pucuknya.
"Banyak pengeluaran yang tidak berguna. Dana itu tidak mengalir ke orang-orang yang membutuhkannya," kata Hunter.
Navy SEAL saat ini berjumlah 2.710 personel yang merupakan salah satu pasukan terbaik AS untuk operasi laut, udara dan darat. Operasi militer Navy SEAL biasanya melibatkan pasukan kecil yang bergerak secara rahasia.
Di antara beberapa operasi terkenal Navy SEAL adalah penyelamatan Kapten Richard Phillip yang disandera oleh perompak Somalia setelah kapal Maersk Alabama yang dipimpinnya dibajak pada April 2009.
Selain itu, nama Navy SEAL menjulang setelah sukses menewaskan Osama bin Laden dalam operasi penyerbuan tempat persembunyian pemimpin al-Qaidah itu di kota Abbottabad, Pakistan.
Sumber : http://cnnindonesia.com/internasional/20160308144045-134-116098/pasukan-navy-seal-as-mengeluh-kekurangan-senjata-dan-amunisi/