Perbandingan: Cruiser Kelas Slava AL Rusia dan Cruiser Kelas Ticonderoga AL AS pada Pertempuran - Radar Militer

15 Maret 2016

Perbandingan: Cruiser Kelas Slava AL Rusia dan Cruiser Kelas Ticonderoga AL AS pada Pertempuran

Ahli militer Konstantin Sivkov
Ahli militer Konstantin Sivkov

Ahli militer Konstantin Sivkov, anggota dari Russian Academy of Rocket, Missile and Artillery Sciences, Ph.D. dalam bidang military sciences, telah melakukan penilaian pertempuran hipotetis antara kapal cruiser berpeluru kendali Project 1164 Atlant Angkatan Laut Rusia (pengkodean NATO: Kelas Slava) dan kapal cruiser kelas Ticonderoga Angkatan Laut AS. 
Perhitungan dilakukan untuk masing-masing kapal yang diperbandingkan. Penilaian ini mencakup semua misi yang dapat dipertimbangkan dan kemungkinan tindakan yang dilakukan, dan perhitungan indeks efektivitas integral dari masing-masing kapal.

Kelas Slava


Kapal cruiser berpeluru kendali kelas Project 1164 Atlant, Moskva, memiliki displacement total 11.500 ton, panjang 186,5 m, jumlah awak 510, berkecepatan penuh 32 knot dan jangkauan 6.000 nm. Kapal Moskva saat ini sedang dimodernisasi dan diperbaiki yang akan memperpanjang umur kapal sampai akhir 2020-an. 
Kapal lain dari kelas yang sama, Marshal Ustinov, baru saja dilakukan refit. Persenjataan utama kapal kelas ini adalah sistem rudal P-1000 Vulkan dengan muatan amunisi berjumlah 16 rudal jelajah dengan jangkauan maksimum 700 km. Persenjataan pertahanan udara utamanya adalah rudal permukaan-ke-udara (SAM) Fort (S-300F, pengkodean NATO : SA-N-6) dengan 64 rudal, yang mampu mencapai jarak 90 km. 
Aset pertahanan udara (air defence - AD) untuk pertahanan diri kapal adalah dua sistem SAM single-channel Osa-MA dan tiga baterai close-in weapons system AK-630, yang masing-masing baterai terdiri dari dua AK-630. Senjata anti-kapal selam (antisubmarine warfare - ASW) kapal cruiser tersebut terdiri dari dua peluncur torpedo lima tabung dan dua peluncur roket anti-kapal selam RBU-6000. 
Sistem artileri serbaguna meliputi meriam otomatis dua laras 130mm AK-130. Kapal ini memiliki peralatan perang elektronik (electronic warfare - EW) yang efektif untuk melakukan jam perangkat elektronik pesawat musuh dan penjejak (seeker) rudal antikapal yang datang. Kapal cruiser ini dapat menampung helikopter Kamov Ka-27 (Helix). 
Menurut perkiraan para ahli Barat, untuk menenggelamkan atau merusak dengan parah kapal seperti itu akan memerlukan empat sampai enam perkenaan rudal antikapal Harpoon atau 2-3 perkenaan rudal Tomahawk.


Kelas Ticonderoga


Kapal cruiser kelas Ticonderoga USS Port Royal (CG-73) memiliki displacement total 9.800 ton, panjang 172,8 m, jumlah awak 387, berkecepatan penuh 32 knot dan jangkauan 6.000 nm. Seperti halnya kelas kapal cruiser Rusia, kapal kelas Ticonderoga juga menjalani program modernisasi. 
Kapal cruiser tersebut membawa berbagai sistem rudal di dua sistem peluncur vertikal serbaguna bawah dek Mk 41 dengan kapasitas total 122 tabung peluncur. Muatan amunisi standarnya adalah 24-26 rudal jelajah Tomahawk, 16 roket anti-kapal selam ASROC dan 80 rudal permukaan-ke-udara SM-2. Selain itu, kapal tersebut membawa 16 rudal antikapal Harpoon di peluncur yang dipasang diatas dek dan dilengkapi dengan sistem tempur Aegis. 
Sistem artileri serbaguna kapal cruiser itu adalah dua meriam otomatis 127mm Mk 45. Senjata ASW-nya adalah dua peluncur tiga tabung torpedo untuk torpedo anti-kapal selam Mk-46 yang berukuran kecil. USS Port Royal memiliki sonar yang sangat efektif dan dua helikopter ASW. 
Diperlukan satu sampai tiga rudal antikapal berat Rusia untuk menenggelamkan kapal cruiser tersebut atau membuatnya tidak efisien. Untuk menenggelamkan kapal induk AS akan memerlukan tiga sampai tujuh rudal.
Cara terbaik untuk Moskva untuk menghantam sebuah kapal induk adalah dengan datang dalam jangkauan rudal antikapalnya dan menembakkannya secara salvo. Dalam kasus seperti itu, Moskva secara pasti akan dapat memberikan pukulan terhadap tubuh utama dari carrier strike group (terdiri dari sebuah kapal induk dan tiga atau empat kapal pengawalnya), kondisi lainnya sama. 
Sebuah salvo 16-rudal akan dilawan dengan sistem air defence multichannel, pesawat tempur yang tengah melakukan combat air patrol dan sistem EW. Sebanyak dua rudal dapat dijatuhkan oleh pesawat tempur. Kemampuan total formasi air defence musuh (7-8 hingga 10-12 unit) akan mengeliminasi 70-80% rudal yang datang lainnya. 
Perangkat EW akan mengurangi probabilitas perkenaan rudal sekitar 50-60% lebih. Dengan demikian, setidaknya satu atau dua rudal dapat mengenai kapal induk, sehingga probabilitas salvo untuk melumpuhkan kapal induk tidak efisien atau sama dengan 0,2.
Dalam engagement berhadapan, peluang Moskva untuk dapat mengenai kapal induk akan jauh lebih buruk, atau mungkin tidak ada sama sekali, karena kapal induk tidak akan membiarkan kapal cruiser Rusia untuk mendekat masuk dalam jangkauan untuk salvo rudal (untuk alasan ini, kapal selam dan pesawat pembom angkatan laut akan memainkan peranan penting dalam carrier battle group). 
Cruiser Rusia akan jauh lebih efektif terhadap surface action forces. Menyerang surface strike force yang terdiri dari 2-3 kapal destroyer dan fregat berpeluru kendali, Moskva bisa membuat tidak efisien atau mengirim ke dasar laut hingga dua kapal musuh sementara kapal musuh tidak dapat mengenainya karena jangkauan persenjataan Moskva yang lebih jauh. 
Sebuah serangan terhadap amphibious landing task force atau konvoi akan menghancurkan 3-4 kapal, sehingga efektivitas tempur Moskva dalam pertempuran seperti ini diperkirakan 0,3-0,5.
Efektivitas aset air defence Moskva terhadap serangan dari skuadron udara musuh atau salvo dari 12-16 rudal Tomahawk diperkirakan (berdasarkan data open source) pada 0,3-0,6 tergantung pada jenis senjata musuh yang dihadapi.
Moskva akan menggunakan rudal jelajah Vulkan untuk menyerang sasaran darat. Dalam hal ini, probabilitas perkenaan diperkirakan dua sampai tiga sasaran titik sejauh 600-650 km ke darat. Karena tujuan dari serangan tersebut adalah untuk mengganggu pertahanan udara atau sistem komando dan pengendalian pada area spesifik khususnya, efektivitas serangan harus dibandingkan dengan jumlah keseluruhan sasaran yang akan dieliminasi. 
Jika sasaran memiliki sistem canggih yang disebutkan di atas, mungkin ada 20 atau lebih sasaran titik bahkan di daerah yang terbatas. Oleh karena itu, efisiensi serangan diperkirakan 0,1 atau lebih rendah.
Kemampuan ASW cruiser Moskva diperkirakan berdasarkan kemampuannya untuk menghancurkan kapal selam sebelum kapal selam dalam jarak jangkauan untuk melakukan salvo torpedo. Indeks ini bergantung pada banyak faktor, di antaranya yang utama adalah jarak mendapatkan (akuisisi) sasaran dari sonar kapal cruiser ini. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor, ahli militer memperkirakan kemampuan ASW Moskva ini pada 0,3-0,6 tergantung pada kondisi hidro-akustik dan kelas kapal selam.
Perkiraan yang sama untuk kapal USS Port Royal adalah sebagai berikut. Sejauh tujuannya untuk mengeliminasi kekuatan permukaan air (surface action, gugus tugas pendaratan amfibi dan gugus tugas hunter-killer dan konvoi), perkiraan adalah tiga sampai empat kapal permukaan dapat dihancurkan atau 0,3-0,5. Mengingat sistem sonar-nya yang lebih efektif, efektivitas ASW USS Port Royal diperkirakan pada 0,5-09, efektivitas pertahanan udaranya pada 0,4-0,7 tergantung pada jenis senjata yang datang, dan efektivitas rudal Tomahawk land attack-nya pada enam sampai delapan sasaran titik untuk jarak 1.000 km kedarat, atau sekitar 0,2-0,4.
Dalam pertempuran duel, dengan hal-hal lain dianggap sama atau setara, probabilitas Moskva untuk merusak atau menenggelamkan Port Royal dari dari jarak jauh karena jangkauan senjata-nya yang lebih jauh diperkirakan pada 0,5-0,7. Jika kedua kapal mendeteksi satu sama lain dalam jarak tembak Port Royal, peluang Port Royal untuk bertahan hidup menjadi lebih tinggi. Namun, kemungkinan skenario ini terjadi sangat rendah. Untuk dapat memasuki jarak tembaknya, kapal cruiser AS tersebut akan harus mendekati Moskva, sementara dirinya akan berada dalam jangkauan tembak Moskva selama beberapa jam.

Kesimpulan


Analisis telah menghasilkan indeks integral dari kesesuaian kedua kapal untuk misi mereka. Indeks cruiser Rusia adalah 0,23 yang pada perang lokal dan 0,28 untuk perang skala besar. Indeks cruiser AS adalah masing-masing 0,39 dan 0,52. Oleh karena itu, kapal cruiser Rusia tertinggal di belakang saingannya AS sekitar 40%, namun kapal Rusia akan mengalahkan lawannya dalam pertempuran duel karena memiliki jangkauan tembak senjatanya yang lebih jauh.
Alasan utama untuk hal ini adalah bahwa Moskva lebih dikhususkan sebagai kapal serang dirancang untuk menangani kekuatan permukaan air yang besar. Kemampuannya untuk mencapai misi utamanya, yaitu untuk mengalahkan carrier strike group, tidak terlalu tinggi, sedangkan Port Royal lebih fleksibel/serbaguna dan dirancang untuk menangani berbagai misi yang relevan dalam spektrum skenario yang lebih luas.

Sumber : http://navyrecognition.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb