RI Gagal Tahan Kapal Ilegal Asal China di Natuna Lantaran Intervensi Kapal Coast Guard China - Radar Militer

22 Maret 2016

RI Gagal Tahan Kapal Ilegal Asal China di Natuna Lantaran Intervensi Kapal Coast Guard China

Kapal Coast Guard China Dukung Pencurian Ikan
Kapal Coast Guard China Dukung Pencurian Ikan
Tim petugas pengawas pegawai negeri sipil (PPNS) dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP,) gagal menahan kapal berbendera China - Kway Fey 10078 - yang masuk secara ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau, pada Sabtu 19 Maret 2016. Namun, mereka berhasil menangkap delapan awak kapal itu.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan petugas pengawas yang menggunakan Kapal Pengawas (KP) Hiu 1 gagal menahan kapal pelaku illegal fishing tersebut lantaran diselamatkan oleh kapal penjaga pantai (coast guard) China.
Satu kapal coast guard China tiba-tiba mengejar dengan kecepatan 25 knots. Ketika mendekat, kapal coast guard China itu mengarahkan lampu sorot, kemudian menabrak kapal Kway Fey. Akibatnya kapal tangkapan itu rusak, dan tim petugas pun meninggalkan kapal tangkapan tersebut.
"Jadi kapal (Kway Fey) itu ditabrak coast guard China sendiri. Posisi kapal itu sudah masuk di wilayah Indonesia. Kapal itu dikejar dan diberhentikan, tapi kapal tidak mau berhenti. Diberikan tembakan peringatan, ternyata kapal tersebut tetap berusaha melarikan diri dengan zig zag," kata Susi di kediaman Menteri KKP, Jalan Widya Chandra V Nomor 26, Jakarta Selatan, Minggu 20 Maret 2016.
Menurut Susi, tiga personil petugas KP Hiu 11 melompat ke kapal tangkapan dan berhasil melumpuhkan delapan anak buah kapal (ABK) Kway Fey. Delapan ABK ditangkap dengan dipindahkan ke KP Hiu 11.
"Sebuah tindakan yang sangat berani, kita apresiasi, wonderful brave. Keberanian mereka luar biasa. Mereka sipil luar biasa. Negara wajib memberikan penghargaan," ujar Susi.
Susi menambahkan, seluruh awak kapal pengawas selamat. Delapan ABK kapal tersebut kini telah dibawa oleh KP Hiu 11 diarahkan ke Pulau Tiga Natuna untuk dilakukan proses lebih lanjut.
"Jadi kejadian menabraknya itu pas mau dibawa ke Natuna. Pas masuk wilayah teroterial Indonesia ditabrak sama mereka. Kapal dilepaskan demi mengindari korban, karena mereka bersenjata. Mereka masuk ke Indonesia tanpa ijin. Ke wilayah teritorial kita," kata Susi.

Susi : Kapal "Coast Guard" China Mempunyai Persenjataan Lengkap

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak dikatakan menyerahkan kepada China dalam hal pemberantasan penangkapan ikan ilegal. Dilepaskannya KM Kway Fey 10078 saat hendak ditarik ke Natuna adalah demi keselamatan awak kapal pengawas, KP Hiu 11.
Susi mengakui kapal coast guard China dan awak kapal mereka dibekali persenjataan yang lengkap.
"Makanya, karena kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau sampai ada korban jiwa kan ceritanya jadi lain. Sehingga pada akhirnya kapal kita (KP Hiu 11) melepaskan kapal itu (KM Kway Fey 10078), untuk ditarik oleh kapal coastguard (China)," kata Susi dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Susi menjelaskan, KM Kway Fey 10078 yang sudah menjadi target operasi KP Hiu 11 tadinya hendak ditarik ke Natuna, untuk diproses.
Namun, kapal coast guard China "menyelamatkan" dengan cara menabrak KM Kway Fey 10078, agar tidak diproses dan ditenggelamkan.
"Jadi kapal ikannya dibentur oleh kapal coast guard ini. Jadi enggak jalan kan. Akhirnya ditarik oleh mereka. Tapi itu kan berarti (kapal coast guard China) mengambil ke wilayah Indonesia tanpa izin kan?" sambung Susi.
Dia bilang, berdasarkan data dari Lanal, di sekitaran Laut China Selatan banyak wilayah yang bisa menimbulkan sengketa. Luasnya pun tak tanggung-tanggung mencapai 83.315,62 kilometer persegi.
Area itu merupakan irisan dari zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Indonesia dengan China. Pada daerah ini juga dilaporkan beberapa kali terjadi penangkapan dari kapal ikan China yang dikawal oleh coast guard mereka.

Kejadian terulang

Susi mengatakan kejadian lepasnya KM Kway Fey 10078 karena 'diselamatkan' kapal coast guard China bukan kali ini saja terjadi.
"Kejadian serupa pernah terjadi 2013," kata Susi.
Singkat kronologisnya, pada hari Selasa (26/3/2013) pukul 06.00 WIB, KP Hiu Macan 001 berhasil menghentikan KIA RRC 58081 dengan bobot kapal 150 GT, dan jumlah awak kapal sembilan orang.
Kapal tersebut tertangkap tangan sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkapan trawl dan dikawal menuju Satker PSDKP Natuna. Kemudian, pada pukul 10.10 wib, kapal patroli Nanfeng mengejar iringan kapal pengawas dan KIA 58081.
Lima belas menit berselang, dari arah Timur terlihat kapal patroli RRC 310 yang berbobot lebih besar dari kapal Nanfeng mengejar dengan kecepatan tinggi.
Selanjutnya, kapal patroli RRC 310 dengan persenjataan lengkap menghubungi KP Hiu Macan 001 menggunakan radio VHF di channel 16, meminta agar kapal ikan RRC 58081 segera dilepaskan dalam waktu 30 menit.
Akhirnya, pada pukul 11.35 WIB, kapal ikan RRC 58081 dilepaskan dengan pertimbangan keselamatan awak kapal (pengawas).

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/749925-ri-gagal-tahan-kapal-ilegal-asal-china-di-natuna

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb