Azerbaijan Gunakan Drone Bunuh Diri Buatan Israel Melawan Tentara Armenia - Radar Militer

08 April 2016

Azerbaijan Gunakan Drone Bunuh Diri Buatan Israel Melawan Tentara Armenia

Drone  IAI HAROP
Drone  IAI HAROP 

Pemandangan yang mengerikan muncul pada hari Senin (04/04) saat pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan. Sebuah drone bunuh diri buatan Israel menghantam sebuah bus yang membawa tentara Armenia.
Sebuah video yang belum dikonfirmasi muncul menunjukkan serangan tersebut, yang menewaskan tujuh tentara relawan Armenia menurut RIA Novosti. Drone yang tertangkap dalam video tersebut sangat mirip seperti IAI HAROP - bom terbang berbentuk kanister yang dapat mendeteksi sumber transmisi radio atau secara manual dipandu ke sasaran.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia menduga Azerbaijan menggunakan drone Harop dalam pertempuran.
IAI Harop adalah unmanned combat air vehicle (UCAV) yang dikembangkan oleh MBT division dari Israel Aerospace Industries. Tidak seperti drone lain yang membawa rudal atau amunisi lain seperti bom pada hardpoint, drone itu sendiri merupakan amunisinya. UCAV tersebut dioptimalkan untuk melakukan tugas SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses), yaitu untuk membungkam pertahanan udara musuh yang berpangkalan didarat, tidak hanya rudal darat-ke-udara dan artileri anti pesawat terbang, tapi juga sistem lainnya yang berhubungan seperti radar dan fungsi komando dan pengendaliannya. Harop didesain untuk melakukan loiter (terbang berputar-putar ) di medan tempur dan menyerang sasaran dengan menabrakkan dirinya. Harop didesain untuk meminimalkan jejak radarnya (low-observability).
Turki merupakan pengguna pertama Harop di tahun 2005. Pada bulan Agustus 2007, India melakukan pembelian Harop, dan pada September 2009, AU India mengumumkan masuknya sistem Harop dalam kedinasannya.Pengguna lainnya yang diketahui adalah Israel dan Azerbaijan.
Jika rekaman tersebut akurat, hal itu menunjukkan sesuatu yang langka dan mengkhawatirkan yang menjadi salah satu tren yang paling signifikan abad ke-21 dalam peperangan - meningkatnya penyebaran drone yang mematikan diluar persenjataan militer canggih. Angkatan bersenjata kecil yang tidak memiliki sumber daya untuk mengembangkan drone tempur sendiri sekarang dapat membelinya di tempat lain, dan mengirimnya pada suatu misi di sangat peperangan yang nyata.
Namun perlu dicatat bahwa drone bunuh diri bukanlah senjata yang baru (senjata semacam itu sudah ada pada Perang Dunia I). Dan bisa dibilang, hanya ada beberapa perbedaan kecil antara drone kamikaze yang dikendalikan dari jauh dan dipandu oleh operator didarat, dan rudal jelajah atau bom berpemandu presisi.
Kebanyakan militer besar memiliki senjata presisi yang lebih mematikan, lebih cepat dan lebih jauh jangkauannya dari drone bunuh diri. Salah satu perbedaannya adalah bahwa muatan Harop lebih kecil, hulu ledak berbobot 51 pound (23 kg) dan drone bunuh diri lebih murah daripada kebanyakan rudal berpemandu presisi, belum termasuk biaya yang diperlukan untuk pesawat untuk membawanya. Sebuah drone Harop, di sisi lain, hanya perlu membawa dirinya sendiri dan berputar-putar di atas medan perang, kemudian siap meluncur menuju sasaran.
Armenia dan Azerbaijan telah berperang secara sporadis atas Nagorno-Karabakh sejak perang brutal di awal 1990-an. Kedua negara tersebut merupakan bekas pecahan Soviet, dan ketika Uni Soviet runtuh, Armenia di wilayah tersebut memisahkan diri dari Azerbaijan.
Pertempuran saat ini mungkin yang terburuk sejak tahun 1990-an. Presiden Armenia Serzh Sarksyan mengatakan bentrokan bisa meningkat ke "perang skala penuh."
Rusia memiliki pangkalan militer di Armenia dan merupakan sekutu dekat, tetapi juga memasok tank ke Azerbaijan, membuat Kremlin menjadi pedagang senjata untuk dua negara yang menimbun senjata untuk berperang satu sama lain.
Israel adalah pemain lainnya, yang menjual drone dan sistem pertahanan udara ke Azerbaijan dengan imbalan minyak Kaspia dan akses yang aman untuk agen intelijen Israel. Dan seperti halnya Israel, pemerintah Azerbaijan juga waspada terhadap Iran. Faktanya bahwa Israel telah memposisikan diri sebagai sumber untuk drone yang canggih yang setara dengan drone terbaik buatan Barat, tetapi lebih terjangkau bagi negara-negara dengan keuangan terbatas. Israel juga memiliki drone bunuh diri lain yang dikenal sebagai Harpy.
"Israel telah menggunakan modal, rute yang intensif dengan teknologi untuk pengembangan drone- yang sama seperti Amerika Serikat, memproduksi UAV yang mengisi peran kunci dalam bidang intai- serang yang lebih luas," The National Interest menulis pada tahun 2015.
Dengan menekankan pada penyerangan, drone Israel dirancang untuk berpatroli diperbatasannya yang rawan dan bertempur dalam perang dengan cepat dan sporadis yang terjadi setiap beberapa tahun. Ternyata mirip dengan Israel, Azerbaijan juga memiliki perbatasan untuk dilindungi dan bertempur dalam perang singkat setiap beberapa tahun. Apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya adalah bahwa Azerbaijan dan Armenia telah bersiap-siap untuk bertempur dalam perang yang lebih besar.

Spesifikasi IAI Harop :
  • Panjang : 2,5 m
  • Rentang sayap : 3,0 m
  • Jangkauan : 1.000 km
  • Endurance : 6 jam
  • Hulu ledak : 23 kg (51 lb)


Sumber : http://warisboring.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb