![]() |
Littoral Mission Vessel Sovereignty Singapura |
Singapura meluncurkan littoral mission vessel (LMV) baru, diberi nama Sovereignty, merupakan kapal kedua dari delapan kapal perang baru yang kelak akan menggantikan kapal patroli Angkatan Laut Singapura kelas Fearless.
Sovereignty diharapkan akan siap beroperasi pada tahun depan (2017), setelah sistem tempur-nya diinstal dan itu menjalani sea trial. LMV lainnya diharapkan akan beroperasi pada tahun 2020.
Delapan LMV akan melakukan pekerjaan yang sebelumnya diperlukan 11 kapal patroli, yang telah bekerja selama sekitar 20 tahun. Kapal-kapal LMV itu juga membutuhkan setidaknya 10 persen lebih sedikit awak kapal.
"Keamanan jalur laut dan pelabuhan kita dipengaruhi oleh pembajakan, perampokan laut, dan ancaman terorisme maritim transnasional yang kini semakin meningkat," kata Deputi Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Mr Teo Chee Hean, Sabtu (16 April).
"Dengan sensor dan senjata terpadunya, serta sistem C4 yang canggih, LMV akan meningkatkan kemampuan kita untuk mendeteksi dan merespon ancaman maritim pada saat ini dan dimasa depan," tambahnya.
DPM Teo berbicara pada peluncuran LMV di Benoi Yard Singapore Technologies Marine.
Menteri Pertahanan Dr Ng Eng Hen dan Menteri Senior Negara untuk Pertahanan Dr Maliki Osman juga menyaksikan upacara tersebut.
LMV Sovereignty adalah kapal kedua dari delapan kapal perang baru yang dirancang dan dibangun secara lokal. Kapal-kapal perang itu merupakan yang pertama dalam hampir 20 tahun terakhir yang sepenuhnya dirancang dan dibangun di Singapura sejak Landing Ship Tank kelas Endurance pertama diluncurkan pada tahun 1998.
Kapal pertama, LMV Independence, diluncurkan pada bulan Juli tahun lalu dan akan kini menjalani sea trial dan diharapkan akan siap tempur tahun depan.
"LMV akan menjadi bagian integral dari Task Group RSN (Republic of Singapore Navy) dan mampu mendukung berbagai misi SAF (Singapore Armed Forces) dengan baik," kata DPM Teo. "Endurance LMV yang lebih lama, dan sistem yang yang dirancang untuk keandalan dan maintainability, akan memungkinkan untuk melakukan operasi dengan lebih baik, dan jangkauan dan jarak yang lebih jauh."
Littoral mission vessel dengan panjang 80m berukuran dua setengah kali lebih besar dari pendahulunya dan berlayar lebih jauh dan lebih cepat. Kapal ini dapat mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 27 knot dan berlayar hingga 3.500 mil laut.
Didukung oleh empat mesin, kapal itu dapat bertahan 14 hari di laut. Pusat komando terpadu kapal perang yang baru ini menggabungkan tim tempur, teknik dan navigasi, memungkinkan koordinasi yang lebih cepat dan lancar diantara para awaknya.
"Kemampuan untuk membangun dan mendesain kapal kita sendiri dengan banyak teknologi dalam negeri menunjukkan pentingnya engineering untuk Singapura," kata DPM Teo. "Kemampuan untuk melakukan hal itu berarti kita dapat mengoptimalkan platform yang kita miliki: Kapal, pesawat terbang dan kemampuan darat"
SAF juga harus bekerja dengan baik dengan Home Team dan lembaga maritim lainnya, katanya, untuk memastikan kerjasama yang baik dalam melindungi jalur masuk maritim Singapura.
Spesifikasi Littoral Mission Vessel Sovereignty Singapura :
- Tipe : Kapal patroli
- Displacement : 1.200 ton
- Panjang : 80 m
- Beam : 12 m
- Mesin : 2 x MTU 20v 4000 M93 (@ 4.300 kW)
- Kecepatan : Maksimum 27 knot
- Jelajah 18 knot
- Jangkauan : 3.000 mil laut (5.560 km)
- Awak : baseline 23 orang hingga 30 orang
- Sensor : Search radar : radar AESA Thales NS 100 S-band multi-function
- Navigation radar : Kelvin Hughes SharpEye
- Fire control : Sagem Gun Fire-control System (GFS)
- STELOP 360° all-round surveillance
- Senjata : 1 x meriam Oto Melara 76mm Super Rapid gun
- 2 x senapan mesin Matador
- 2 x RCWS Hitrole 12,7 mm
- 1 x meriam 25mm Mk38 Mod2 Typhoon Weapon Station
- 12 x VL rudal permukaan-ke-udara MICA
- Non-lethal : 2 x Long-Range Acoustic Device 500 Xtreme (LRAD500X)
- Penerbangan : flight deck untuk satu helikopter ukuran menengah.
Sumber : http://straitstimes.com/