Su-22 Milik AU Suriah Ditembak Jatuh di Dekat Aleppo - Radar Militer

08 April 2016

Su-22 Milik AU Suriah Ditembak Jatuh di Dekat Aleppo

Su-22 Angkatan Udara Suriah
Su-22 Angkatan Udara Suriah

Jet tempur yang jatuh di Suriah adalah Su-22 milik Angkatan Udara Suriah, kata seorang narasumber militer-diplomatik di Moskow kepada TASS, Selasa (5/4).
"Jet tersebut bukan milik Pasukan Kedirgantaraan Rusia. Menurut informasi awal, itu adalah Su-22 milik Angkatan Udara Suriah," kata sumber itu.
Video yang sebelumnya dipublikasikan di jejaring sosial menunjukkan sebuah jet tempur jatuh di dekat Aleppo. Beberapa media melaporkan bahwa kelompok oposisi Suriah menembak jatuh jet tempur Angkatan Udara Suriah saat mereka meluncurkan serangan ofensif terhadap posisi pemerintah di selatan Aleppo.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa aviasi militer Rusia tidak melakukan operasi apa pun di dekat Aleppo yang menjadi lokasi jatuhnya jet tersebut.
Sebuah jet tempur Suriah telah ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara di Provinsi Aleppo, Suriah. Demikian hal tersebut dikabarkan media Rusia RT. Berdasarkan informasi yang disiarkan televisi pemerintah Suriah, sang pilot berhasil keluar dari pesawat.
Menanggapi kabar ini, seorang perwakilan militer mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Tentara Suriah telah mengonfirmasi jet Su-22 mereka telah jatuh di dekat Aleppo.
Namun demikian, sebagaimana informasi yang dikutip Reuters dari para pemberontak, sang pilot pesawat kini ditangkap oleh front al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaeda ke salah satu markas mereka.
Sebuah video muncul di media sosial yang menunjukkan saat pesawat tersebut jatuh tertembak.
Pada 27 Februari, gencatan senjata secara resmi diberlakukan di Suriah. Namun, gencatan senjata tak berlaku ISIS, front al-Nusra, dan organisasi teroris lainnya yang diakui Dewan Keamanan PBB. Kesepakatan penghentian permusuhan diawasi oleh pusat rekonsiliasi Rusia dari Pangkalan Udara Hmeimim di Provinsi Latakia dan pusat koordinasi AS di Amman, Yordania.
Sebanyak 97 kelompok bersenjata yang beroperasi di Suriah telah sepakat untuk mengikuti gencatan senjata. Namun pada akhir bulan lalu, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Hmeimim, Sergey Kuralenko, mengatakan bahwa pelanggaran gencatan senjata telah tercatat setidaknya sebanyak 250 kali sejak rezim tersebut diberlakukan
Akhir-akhir ini, baik ISIS maupun Jabhat al-Nusra telah mengintensifkan aksi militer mereka di Suriah, terutama di Provinsi Aleppo.
Pada 14 Maret, Rusia mengumumkan penarikan sebagian besar pasukannya dari Suriah karena Pasukan Kedirgantaraan Rusia dinilai telah memenuhi misi mendasar yang ditugaskan kepada mereka.

Sumber : http://tass.ru/en/world/867364

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb