Lockheed SR-71, Sang Burung Hitam Pengintai Milik AS - Radar Militer

14 Juni 2016

Lockheed SR-71, Sang Burung Hitam Pengintai Milik AS

Lockheed SR-71
Lockheed SR-71

Pesawat pengintai Lockheed SR-71 yang juga memiliki nama alias Blackbird atau burung hitam adalah pesawat pengintai jarak jauh yang dimiliki Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat AS. Pesawat ini dikembangkan oleh perusahaan manufaktur pesawat terbang, yaitu Lockheed.
Dilaporkan, pesawat ini masuk daftar salah satu pesawat konvensional tercepat di dunia. SR-71 sendiri menjadi andalan AU AS dalam misi pengintaian dari 1964 hingga pensiun pada 1998. Sang Burung Hitam sendiri adalah hasil mahakarya dari seorang insinyur penerbangan bernama Clarence Johnson.
Selain Burung Hitam, SR-71 kerap memiliki berbagai nama panggilan. Ada satu nama panggilan lagi yang cukup terkenal selain Burung Hitam untuk pesawat ini, yaitu Haibu.
Haibu adalah ular derik beracun yang memiliki habitat di Pulau Ryukyu, Jepang. Tampaknya SR-71 memiliki nama alias Haibu karena pesawat tersebut memiliki keunggulan yang sama dengan ular tersebut, yaitu dapat menyerang dengan cepat dan menjangkau jarak yang jauh.
Ketika dalam misi pengintaian udara, pesawat SR-71 ini bisa beroperasi dalam kecepatan dan posisi yang sangat tinggi sehingga menyulitkan musuh dalam menjadikan pesawat ini sebagai target.
Bila terdapat rudal yang mengejar sang Burung Hitam, pilot dari pesawat ini tinggal menambah kecepatan sehingga rudal lawan tidak dapat mengejar.
Pesawat SR-71 didesain sedemikian rupa agar tidak terdeteksi oleh radar ketika sedang menjalankan operasi pengintaian di berbagai lokasi.
Walaupun pesawat ini didesain dan dibuat pada 1960-an, jangan anggap remeh teknologinya. Pasalnya, SR-71 dilengkapi oleh sensor mumpuni yang dinamakan ASARs-1 (advanced synthetics aperture radar system) serta kamera Itek yang mampu memindai jalur terbang pesawat hingga ke ufuk/horison.
Badan pesawat didesain sedemikian rupa sehingga hanya dapat menampung dua orang yang terdiri dari pilot dan operator sistem di dalam pesawat. Mengapa hanya dua orang? Sebab ruangan lain dalam pesawat ini digunakan untuk berbagai sensor serta tanki bahan bakar yang besar agar pesawat ini dapat menjalankan misi yang berjarak jauh.
Selain itu, rangka pesawat yang ramping dan sayapnya yang tipis saling menyatu dan menciptakan daya angkat tambahan bagi pesawat. Sehingga bisa dipastikan untuk sebuah pesawat besar, SR-71 termasuk ke dalam kategori pesawat yang cukup ringan bobotnya.
Dalam kategori mesin, SR-71 dilengkapi dengan dua mesin turbo jet axial-flow berjenis J58 buatan perusahaan Pratt & Whitney. Pada eranya, J58 masuk kategori sebuah inovasi karena dapat bekerja efisien ketika pesawat ini bergerak dalam kecepatan Mach 3.2.
Badan pesawat dari SR-71 dibuat menggunakan bahan titanium serta besi tahan karat. Hal ini dilakukan agar dapat menahan suhu yang tinggi yang disebabkan oleh gesekan udara akibat kecepatan tinggi di ketinggian 21.336 meter di atas permukaan tanah.
Nama Burung Hitam dari pesawat ini sendiri diambil dari warna SR-71 yang hitam pekat. Pemilihan warna ini sendiri tidak sembarangan karena warna hitam dipercaya dapat menolak panas dan dapat membantu menyerap emisi milik radar musuh.
Karena terbang di ketinggian yang lebih dari 24.000 meter, maka kru dari SR-71 tidak dapat menggunakan seragam serta topeng standar yang mana tidak dapat membantu menyediakan oksigen di ketinggian yang berada di atas 13.000 meter.
Pakaian khusus yang dibuat oleh Perusahaan David Clark digunakan oleh para kru SR-71 sebab dapat membantu menahan tekanan ketika berada di ketinggian ekstrim dan membantu menyuplai oksigen.
Selain itu, pakaian khusus ini membantu kru ketika pesawat mengalami kecelakaan dan terpaksa menjalankan prosedur ejeksi darurat. Pakaian ini juga dapat membantu ikut membantu menyuplai oksigen selama proses turunnya kru menuju darat.
Sayangnya, masa-masa keemasan SR-71 telah berlalu. Pesawat SR-71 tidak akan terlihat lagi terbang menjelajah cakrawala, dan unit-unit yang tersisa hanya dapat diamati di museum-museum dirgantara maupun militer. SR-71 dinyatakan pensiun pada tahun 1998 ketika Kongres dan Angkatan Udara AS menyatakan bahwa biaya operasional dan pemeliharan pesawat ini sangat tinggi.
Berikut ini adalah spesifikasi ringkas dari SR-71 :
  • Panjang : 32, 74 meter
  • Lebar sayap : 16, 94 meter
  • Tinggi : 5, 64 meter
  • Berat (tanpa penumpang) : 30,6 ton
  • Kecepatan maksimal : 3.661 kilometer/jam
  • Jarak tempuh (tanpa isi ulang bahan bakar) : 5.230 kilometer

Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/06/12/18/1413076/lockheed-sr-71-sang-burung-hitam-pengintai-milik-as

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb