Pesawat Angkut Strategis AVIC Y-20 |
Menurut harian China Daily, pesawat angkut berat Y-20 yang dikembangkan didalam negeri akan segera diserahkan ke pembelinya, kata seorang manajer proyek tersebut, hari Kamis (02/06).
Manajer itu memperkirakan bahwa Tiongkok akan membutuhkan setidaknya 1.000 pesawat besar tersebut. "Saya tidak bisa mengatakan yang tepat kapan waktu penyerahan yang direncanakan, tapi ... hal itu akan dilakukan segera," Zhu Qian, kepala Aviation Industry Corp of China's Large Aircraft Development Office, mengatakan dalam sebuah pameran teknologi di Beijing.
"Lebih dari 1.000 Y-20 akan dibutuhkan," katanya, menambahkan bahwa angka itu dihitung berdasarkan pengalaman Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara tersebut telah menggunakan pesawat angkut berat selama bertahun-tahun.
Zhu mengatakan sektor militer dan banyak sektor sipil akan mendapatkan manfaat yang besar dari penyerahan pesawat Y-20.
Mesin pesawat tersebut awalnya akan diimpor, tapi itu hanya masalah waktu sebelum Y-20 dilengkapi dengan mesin yang dikembangkan didalam negeri, katanya.
Tiongkok juga akan mengembangkan jet angkut yang bahkan lebih besar dari Y-20 dan sebanding dengan Lockheed C-5 Galaxy dari Amerika Serikat dan Antonov An-225 Mriya yang dirancang oleh bekas negara Uni Soviet.
Wang Ya'nan, deputi editor-in-chief majalah Aerospace Knowledge, mengatakan prototipe Y-20 telah menyelesaikan semua tes yang direncanakan, dan AVIC akan memulai produksi massal.
"Setelah Y-20 bergabung dengan militer, pesawat itu akan memungkinkan Angkatan Udara Tiongkok untuk bergerak lebih dekat ke tujuannya untuk membangun kekuatan udara strategis," katanya.
Pesawat Y-20, dengan awak tiga, melakukan penerbangan perdananya pada Januari 2013, membuat Tiongkok menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang mampu mengembangkan pesawat angkut strategis.
Pesawat ini memiliki muatan maksimum 66 metrik ton dan berat lepas landas maksimum lebih dari 200 ton, menurut sumber-sumber militer. Daya muat yang tinggi itu berarti pesawat tersebut dapat membawa tank terberat PLA, Type-99A2, seberat 58 ton.
Menurut evaluasi teknis Aerospace Knowledge, Y-20 ketika berbahan bakar penuh dan membawa muatan seberat 51 ton, mampu terbang sejauh 5.200 kilometer. Ini berarti pesawat tersebut dapat mencapai wilayah manapun di Eropa dan Asia, negara bagian AS Alaska, Australia dan Afrika Utara.
Dengan muatan maksimum, pesawat tersebut memiliki jangkauan 3.700 km, memungkinkan untuk terbang nonstop dari Harbin di provinsi Heilongjiang ke Lhasa di wilayah otonomi Tibet, kata laporan itu.
Sumber : http://airrecognition.com/