Pelibatan TNI Tanggulangi Terorisme Perkuat Peran Negara - Radar Militer

22 Juli 2016

Pelibatan TNI Tanggulangi Terorisme Perkuat Peran Negara

Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia

Terorisme bukan semata persoalan gangguan keamanan dan ketertiban umum tapi juga persoalan gangguan keamanan dan kedaulatan negara.
Untuk itu, keterlibatan seluruh unsur kekuatan negara untuk mengatasi masalah terorisme termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apa yang sudah dilakukan oleh Densus 88, unit penanggulangan terorisme Kepolisian Republik Indonesia sudah sangat baik," puji politikus Partai Golkar M Misbakhun, Kamis (21/7/2016).
"Mereka bisa mendeteksi jaringan terorisme di Indonesia dan kaitannya dengan jaringan sel-sel terorisme internasional dengan berbagai kepentingannya," tambahnya.
Makin meluasnya jaringan terorisme internasional dan jarinagan mereka yang sudah melewati batas negara, Misbakhun menegaskan, membutuhkan upaya sungguh-sungguh, serius dan lebih nyata mengenai penanggulangan terorisme.
Mulai dari preemptive action sampai kepada operasi pemberantasan terorisme. Pada upaya tersebut peran TNI sangat diperlukan untuk dilibatkan dalam upaya penanggulangan terorisme yang sudah makin kuat gangguannya pada keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.
"Dengan kemampuan personil TNI yang terlatih dengan baik. Ada unit khusus yang mempunyai kualifikasi kemampuan tempur yang terlatih secara khusus. Maka, dilibatkannya TNI dalam penanggulangan terorisme memperkuat peran negara dalam upaya penanggulanggan ancaman terorisme," Misbakhun menegaskan kembali.
Yang keihatannya makin nyata mengganggu keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.
Keterlibatan TNI pada operasi pemberantasan terorisme juga akan membangun kepercayaan masyarakat luas.
Bahwa negara memang bersungguh-sungguh dalam upaya penanggulangan ancaman terorisme.
Yang saat ini dirasakan sebagai ancaman yang paling serius terhadap keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.
"TNI yang bersatu padu dengan unsur kekuatan unit Kepolisian seperti Densus 88 akan bukti keseriusan operasi penanggulangan terorisme di Indonesia,"Misbakhun menegaskan kembali.
Sejumlah Pihak Tidak Saling Klaim Keberhasilan Eksekusi Santoso
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengimbau kepada TNI dan Polri agar tak saling klaim atas keberhasilan mengeksekusi Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016).
"Jadi dalam keberhasilan eksekusi Santoso jangan saling klaim, Satuan Tugas (Satgas) Tinombala itu gabungan TNI dan Polri, jadi harus diingat itu semua kerja sama antara TNI dan Polri," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Oleh karena itu, Hasanuddin mengatakan baik TNI dan Polri harus menjaga sinergisitas di antara keduanya agar tetap kompak dalam memberantas tindak pidana terorisme.
"Jadi harus dijaga itu kekompakannya, karena pemberantasan terorisme memang ke depannya membutuhkan sinergisitas kedua lembaga tersebut," papar Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Diberitakan, baku tembak terjadi antara lima anggota kelompok Santoso dan satgas Tinombala, Senin (18/7/2016).
Kejadian ini menewaskan dua orang, Santoso Abu Wardah alias Santoso dan Mohammad Muhtar. Keduanya merupakan terduga teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (Polri).
Dengan tewasnya dua orang terduga teroris itu Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen (Pol) Rudy Rudy Sufahriadi mencatat, kelompok Santoso yang tersisa kini tinggal berjumlah 19 orang.
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2016/07/21/pelibatan-tni-tanggulangi-terorisme-perkuat-peran-negara

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb