Sovremenny Class Rusia, Mengenal Destroyer Jago Perang Permukaan - Radar Militer

07 Juli 2016

Sovremenny Class Rusia, Mengenal Destroyer Jago Perang Permukaan

Sovremenny Class Rusia
Sovremenny Class Rusia
Menilik dari usianya, boleh jadi banyak orang yang mengatakan, bahkan setengah mengejek, bahwa perusak kelas Sovremenny adalah kapal perang relik Perang Dingin. Maklum saja, kelas Sovremenny sendiri memang sudah memasuki dinas aktif pada medio akhir 1980an. Seluruh tubuhnya yang terbuat dari baja memang kokoh, tapi penuh dengan kelupas cat di sana-sini. 
Melihat asap hitam yang dikeluarkan dari cerobongnya hasil dari pembakaran mesin diesel juga tidak memberikan kepercayaan bagi yang melihatnya. Teman berseloroh, kapal ini bahkan bisa dideteksi sebagai hotspot oleh satelit NOAA milik AS karena asapnya yang tebal, tanpa perlu kirim pesawat intai. Ya, Sovremenny menjadi satu dari kapal perang Rusia terakhir yang masih menggunakan penggerak CODAD (Combined Diesel and Diesel) berupa dua mesin GTZA-674 yang masing-masing menghasilkan daya 10.000shp, mendorong monster laut ini dengan kecepatan maksimal 33-35 knot.
Sovremenny bak jagoan yang tengah memamerkan otot-ototnya. Kapal yang satu ini diperlengkapi dengan beragam persenjataan anti kapal permukaan, anti serangan udara, dan anti kapal selam, menjadikannya aset berharga untuk fungsi eskorta untuk melindungi gugus tugas utama AL Rusia.Dengan bobot benaman antara 7.000-8000 ton saat dipersenjatai penuh, kapal perusak kelas Sovremenny menjadi salah satu kapal perusak berbobot terbesar di dunia. Awaknya saja mencapai 300-400 kelasi yang bertugas di berbagai fungsi.
Sejarah Sovremenny
Pada akhir 1980an, pesawat pengintai NATO berhasil mendapatkan foto-foto dua kapal misterius yang tengah melakukan uji layar di laut Baltik. Para pengamat memang tengah menanti langkah AL Rusia yang hendak memodernisasi kapal-kapalnya dengan mengganti kapal perusak kelas Krivak dan Kresta-II. Kedua kapal ini sepintas mirip, dan pengamat NATO memberinya kode sementara BALCOM (Baltic Combat) 2 dan BALCOM 3. BALCOM 2 dipergoki tanpa sistem senjata terpasang, sementara BALCOM 3 diperlengkapi dengan sistem anti kapal selam. Pada akhirnya ketahuan bahwa BALCOM 3 merupakan kapal perusak kelas Udaloy, sementara BALCOM 2 adalah Sovremenny.
Uni Soviet sendiri memang mempertahankan doktrin spesialisasi, dimana AL Soviet (saat itu) membagi tiga peranan kapal perusak ke dalam tiga jenis kapal yang berbeda. Untuk pertahanan anti serangan udara, ada kelas Slava. Untuk pertahanan atas kapal permukaan dan sasaran darat ada Sovremenny, dan untuk perang bawah permukaan ada Udaloy. Persenjataan yang diusung masing-masing kelas kapal tetap mencakup pertahanan atas tiga ancaman, tetapi selalu satu unsur yang paling dominan. Pada masa Soviet berjaya, Sovremenny ditugaskan di dalam Eskradenny Minnonosets atau eskadron kapal torpedo, yang merupakan nama klasik yang digunakan sejak jaman Tsar Rusia.
Sovremenny sendiri dilahirkan oleh galangan kapal Zhdanov di Leningrad, dengan kode proyek 956 Saryach (burung pemakan bangkai). Desainnya mengikuti desain kapal penjelajah berudal (CG) dengan ciri khas senjata berganda, dan inilah yang dipergoki di seluruh tubuh Sovremenny. Segala persenjataan yang dimilikinya memampukan Sovremenny untuk bertempur pada jarak dekat dan menengah, sesuai jarak jangkau radar dan sistem senjatanya. Sovremenny didesain untuk beroperasi sebagai eskorta bagi gugus tugas AL Rusia, dan bukan untuk beroperasi sendiri. Apabila berpatroli pun, Sovremenny biasanya berdampingan dengan Udaloy karena keterbatasan perangkat deteksi kapal selamnya.
Modal utama Sovremenny untuk mengendus sasaran di permukaan dan di udara adalah radar MR-760 Fregat (kode NATO: Top Plate) yang merupakan radar dengan kemampuan citra 3 Dimensi. Radar dengan dua antena berbentuk kotak ini bisa dipergoki di pucuk tiang radar di atas anjungan utama. Kemampuannya untuk mengendus sasaran cukup baik, dengan sasaran di udara seukuran pesawat transpor bisa dideteksi pada jarak 58-300 kilometer, sementara sasaran udara berupa rudal dapat dikenali pada jarak 50km. Sebanyak 40 sasaran daspat dideteksi secara simultan.
Untuk menghantam sasaran permukaan, baik di laut dan di darat, Sovremenny mengandalkan pada dua senjata utama yang dimilikinya. Yang pertama dan utama adalah dua kubah meriam AK-130-MR-184 yang masing-masing mengusung meriam ganda 130mm L70. Inilah salah satu senjata anti permukaan terkuat yang terpasang di atas kapal. Padanannya adalah meriam 127mm Mk45 milik Amerika Serikat atau meriam 127mm Compatto.
Meriam ini dikembangkan sesuai dengan tuntutan AL Rusia di awal 1970an yang meminta meriam baru untuk menggantikan meriam lama yang daya tembaknya rendah. Spesifikasi yang diminta Rusia pada awalnya mensyaratkan agar sistem senjata baru ini mampu melontarkan setidaknya 60 kali tembakan per menitnya.Untuk mencapai performa yang diinginkan, PO Arsenal yang ditugasi mengembangkan meriam mengembangkan purwarupa berkode A-217 yang mengadopsi sistem meriam artileri D-46, namun kecepatan tembaknya tidak sesuai harapan. 
Sebagai kompromi, akhirnya diperkenalkan sistem laras ganda sehingga kecepatan tembak per menitnya mampu mencapai 65 kali. Sistem meriam ganda ini diberi kode pabrikan ZIF-94. AK-130-MR-184 disematkan ketika meriam ini masuk ke dalam jajaran aktif. Meriam ini cukup fleksibel untuk menghantam sasaran di atas permukaan laut atau di darat. Dengan kecepatan tembak yang sangat tinggi, AK-130 ideal untuk digunakan membombardir garis pantai untuk melindungi pendaratan amfibi. Dengan dua kubah dan empat laras, Sovremenny dapat menghujani pantai dengan 150 butir peluru per menit, selama tiga menit berturut-turut. Siapapun yang bertahan di pantai dipastikan akan mengalami mimpi buruk.
Uniknya, kubah AK-130 sendiri sudah mengaplikasikan sistem tanpa awak, dan dilengkapi dengan sistem pengisian otomatis. Laras meriamnya didinginkan dengan jaket berisi air plus cairan pendingin untuk mengimbangi kecepatan tembaknya yang luar biasa. Rel amunisi berisi 150-180 peluru disimpan dalam karusel di bawah dek. Sovremenny sendiri mampu membawa 500 peluru total untuk memberi makan meriamnya, dengan mayoritas peluru jenis HE (High Explosive).
Dengan jarak jangkau yang sangat mumpuni bahkan di luar jangkauan mata telanjang, maka meriam AK-130 membutuhkan sistem pemandu yang memadai. PO Arsenal memasangkan radar penjejak MR-184 (kode NATO: Kite Screech) untuk memandu AK-130 yang dapat dipergoki terpasang dalam bentuk parabola kecil berdiameter 2m di atas anjungan. Kite Screech beroperasi dalam I dan K-band (8-10GHz dan 20-40GHz) Kemampuan deteksinya mencapai 11-22km. Dalam kondisi ideal radar ini dapat mendeteksi objek reflektif radar dengan luas bidang hanya 1m2 pada jarak 40 kilometer, suatu pencapaian yang menarik untuk radar permukaan.
Sementara untuk sasaran di luar jarak jangkau meriam, Sovremenny menggotong dua sel peluncur yang masing-masing berisi empat tabung rudal. Sel peluncur ini terpasang di tengah kapal, terletak di samping superstruktur, terpasang pada sudut 15o. Di dalamnya tersimpan rudal 3M80/82 Moskit (kode NATO: SS-N-22 Sunburn) yang didesain oleh tim yang dipimpin oleh Vladimir Chelomei. Rudal yang diberi kode 3M80 (Mach 3, keluaran 1980) ditenagai oleh ramjet yang dipasok udaranya melalui air intake. Rudal ini dipandu oleh sistem radar MR331 Mineral-ME (kode NATO: Band Stand) yang beroperasi pada L-band.
Dengan hululedak semi AP (Armor Piercing), rudal yang membawa bahan peledak sebesar 300kg ini dijamin pabrikannya mampu menenggelamkan destroyer apapun yang dimiliki oleh AL NATO hanya dengan 1-2 rudal. Salvo delapan rudal sekaligus dijamin mampu menenggelamkan kapal dagang atau tanker kelas 20.000 ton. Dengan kecepatannya yang mencapai Mach 3, SS-N-22 menjadi rudal anti kapal tercepat pada dekade 1980an dan 1990an. Pada kecepatan terminal, kapal sasaran hanya punya waktu 20-30 detik untuk menggerakkan sistem CIWS atau sistem penangkalan lainnya, yang tentu saja hanya bisa dilakukan apabila kapal sasarannya waspada penuh. Sunburn benar-benar menjadi rudal anti kapal yang menggentarkan, melebihi Exocet yang menjadi senjata utama TNI AL.
Sayangnya, radar MR-331 hanya memiliki jarak jangkau sekitar 150km dengan mode aktif, sementara rudal Sunburn mampu meluncur sejauh 250km. Untuk menutup selisih jarak ini kapal perusak Sovremenny harus menggunakan helikopter untuk memberikan mid-course guidance yang memperpanjang jarak jangkau dan koreksi penembakan. Tugas ini diserahkan kepada helikopter Ka-25 Hormone-B yang bisa mendarat di dek helikopter kecil yang dimiliki Sovremenny. Kapal perusak ini juga memiliki hangar kecil yang memang hanya muat untuk Hormone yang tidak memiliki rotor ekor. Dalam mode pasif MR-331 mampu mengendus emisi radar pada jarak 500km, tetapi tentu saja hal ini akan lebih mengandalkan pada keberuntungan.
Kelar urusan dua senjata utama anti permukaan yang menjadi titik kekuatan Sovremenny, kapal ini juga dilengkapi dengan sejumlah senjata anti serangan udara, walaupun tidak banyak. Daftarnya terdiri dari rudal SA-N-7 Gadfly yang dipasang pada peluncur ganda, di depan posisi anjungan, dan tepat di belakang kubah AK-130 di buritan. Lengan peluncur (launcher arm) ini akan mengambil rudal yang tersimpan di bawah superstruktur dan meluncurkannya sesuai dengan panduan dari radar. Gadfly sendiri merupakan versi maritim dari rudal Buk, yang mencapai ketenaran negatif setelah digunakan untuk menembak jatuh B777 Malaysian Airlines di atas Ukraina pada 2014. Gadfly sendiri memiliki jarak efektif 35-40 kilometer, dan pengunciannya dipandu oleh enam buah radar 3R90 (kode NATO: Front Dome) yang terpasang dengan cakupan 360o di sekeliling kapal.
Front Dome yang merupakan radar pengunci sasaran tidak bekerja sendiri, karena menerima pasokan dari radar pencari atau surveilans Top Plate yang mampu memberikan citra 3D selama simultan 360o. Radar yang terdiri dari dua pelat yang saling berpunggungan dan tidak berputar ini mampu beroperasi pada lingkungan jamming yang tinggi dan mudah pula dirawatnya. Sementara untuk menghadapi sasaran yang kadung sangat dekat, Sovremenny dilengkapi dengan empat kubah CIWS (Close in Weapon System) multilaras AK-630. Kanon 30mm dengan enam laras ini mampu menggasak pesawat tempur atau rudal yang datang menghampiri. 
Bayangkan saja, korvet kelas Parchim yang dimiliki TNI AL saja hanya menggunakan satu kubah CIWS AK-230 yang lebih sederhana, sementara Sovremenny bisa memiliki empat kubah AK-630 yang lebih kuat dan bertenaga. AK-630 sendiri dipandu oleh dua radar bass tilt sebanyak dua buah dan memiliki sistem back up berupa sistem elektro optik untuk penjejakan secara manual. Pada varian produksi akhir Sovremenny, posisi AK-630 digantikan oleh CIWS Kashtan.
Sementara untuk pertempuran di bawah permukaan, inilah titik terlemah Sovremenny di antara tiga aspek peperangan maritim. Untuk melawan ancaman kapal selam, modal Sovremenny hanyalah sonar MGK-335 Platina (kode NATO: Bull Horn) yang terpasang di lambung kapal dan sonar tarik Whale Tongue. Kedua sonar ini dianggap kurang mumpuni, tetapi yang menjadi titik terlemahnya adalah sistem penangkal kapal selamnya: hanya roket anti kapal selam ASROC 300mm RBU-1000 dengan jarak efektif 1 kilometer. RBU-1000 yang sama juga terpasang pada korvet Parchim milik TNI AL.
Senjata lainnya adalah empat tabung torpedo 533mm di kiri-kanan kapal, dua tabung di kiri dan kanan kapal. Walaupun torpedo 533mmnya sendiri boleh dikata capable, tetapi jarak sonarnya yang pendek membuat Sovremenny harus mendekat sedekat mungkin ke posisi kapal selam lawan, yang sudah sangat mungkin masuk ke dalam posisi tembak torpedo yang lebih ideal untuk menenggelamkan Sovremenny. Solusi lainnya adalah dengan menggunakan Ka-27 Hormone varian ASW (Anti Submarine Warfare) dengan dipping sonar dan sonobuoy untuk memetakan posisi kapal selam lawan sementara Sovremenny sendiri menjauhkan dirinya dari lokasi yang dicurigai terdapat kapal selam lawan. Sovremenny sendiri juga dilengkapi rel dan pelontar untuk menebar ranjau anti kapal untuk operasi blokade, serta pelontar untuk drum-drum depth charge, sebagai pelengkap untuk pertempuran bawah permukaan.
Dua rel dan pelontar bisa dipergoki pada buritan kapal. Sovremenny dapat membawa sampai 40 ranjau laut untuk menenggelamkan kapal dagang atau tanker. Dengan sekian banyak radar pencari dan penjejak yang beragam untuk fungsi yang berbeda, tentu dibutuhkan satu sistem terpadu untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, dipasanglah MP-184 Fire Control Radar System yang terdiri dari sistem radar 2 band, LLTV (Low Light Television), Laser Designator, Moving Target Detector, dan ESM System MP-184 sendiri mampu mengintegrasikan seluruh radar yang terpasang di atas kapal, mengukur baringan dan kecepatan sasaran darat, laut, dan udara, dan juga menyediakan koreksi atas hasil penembakan.
AL Rusia sendiri kemudian menerima penyempurnaan Sovremenny dalam paket proyek 956A, dimulai dengan Bespokoynyy yang selesai diproduksi pada 1987. Perbedaannya dengan versi awal adalah tabung rudal ASM yang lebih panjang untuk menampung rudal P-100 Moskit (3M82). Proyek 956U sudah difinalisasi ketika Uni Soviet pecah, padahal versi pemuncak ini memiliki sistem CIWS Kortik yang lebih baik dan kapabilitas untuk meluncurkan rudal anti pesawat SA-N-17 Grizzly.
Pasca pecahnya Uni Soviet, AL Rusia memang mengalami kendala besar untuk memelihara kemampuan operasional seluruh kapal Sovremenny. Hanya empat kapal saja yang bisa berada dalam dinas aktif, dan bahkan Sovremenny sebagai kapal pertama sudah naik dok untuk overhaul tapi tak pernah melaut lagi. AL Rusia terpaksa membagi kekuatan Sovremenny yang sudah kecil tersebut: 60% di Laut Baltik dan 40% utuk Armada Pasifik. 
Adalah Republik Rakyat Tiongkok yang justru datang sebagai penyelamat untuk memperpanjang dinas aktif Sovremenny. PLAN (AL RRT) melakukan pembelian sejumlah Sovremenny AL Rusia sebagai pengisi celah mengingat destroyer Type 052 yang dikembangkan saat itu masih belum mencapai kesempurnaan. Adalah Yekaterinburg dan Aleksandr Nevsky yang merupakan kapal ke-18 dan 19 dalam lini produksi yang langsung dijual ke PLAN pada tahun 1996 bersama dengan 50 unit rudal Moskit versi ekspor. PLAN menamai kedua kapal tersebut sebagai Taizou dan Ningbo dan penyerahan terakhir dilakukan pada Desember 2006. (Aryo Nugroho)
Spesifikasi Ships of The Class
Project T 956
  • Sovremenny (Modern) : 1980
  • Otchayanny (Tak kenal ampun) : 1982
  • Otlichnyy (Sempurna) : 1983
  • Osmotritlelnyy (Cermat) : 1984
  • Bezuprechnyy (Tak terkejar) : 1985
  • Boyevoy (Militan) : 1986
  • Stoykiy (Sigap) : 1986
  • Okrylenny (Menginspirasi) : 1987
  • Burnny (Berapi-api) : 1988
  • Gremyashchiy (Bergemuruh) : 1988
  • Bystryy (Cepat) : 1988
  • Rastoropnyy (Serta-merta) : 1989
  • Bezboyaznenny (Pemberani) : 1990
  • Bezuderzhannyy (Kokoh) : 1991


Project 956A
  • Bespokoynyy (Tak kenal lelah) : 1992
  • Nastoychivyy (Andal) : 1993
  • Besstrashnyy (Tak kenal takut) : 1994
  • Vazhnyy (Menonjol) : 1996
  • Vdumchivyy (Pemikir) : 1998

Spesifikasi Sovremenny
  • Desainer: Zhadanov, Leningrad
  • Galangan Kapal: Severnaya Verf 190, St. Petersburg
  • Bobot benaman: 6.300-6.500 ton siap layar; 7.940 ton senjata lengkap
  • Dimensi: 156m x 17m x 5,99-7,85m
  • Kecepatan: 32,5-34 knot
  • Mesin: 2×10.000shp; 4 boiler; 2 shaft w/ 4 blade propeller
  • Awak: 296-344 (maksimum 368)
← kembali lanjut baca →

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb