Moammar Khadafi |
Senjata makan tuan. Demikian yang terjadi kepada diktator Libya Moammar Khadafi. Pria keturunan suku Badawi itu ditangkap dan dibunuh oleh pasukan pemberontak di dekat kampung halamannya di Sirte pada 20 Oktober 2011.
Pria eksentrik itu menjabat sebagai Presiden Libya lewat upaya kudeta pada 1969 terhadap Raja Idris I yang dikenal pro-Barat. Moammar Khadafi memimpin kudeta yang berlangsung pada 1 September 1969 ketika presiden pertama Libya itu tengah berada di luar negeri.
Khadafi lahir pada 7 Juni 1942 di Qasr Abu Hadi, Sirte, Libya. Ia masuk ke Akademi Militer Benghazi dan beberapa kali mendapat pelatihan tambahan di Inggris Raya. Usai mengudeta Raja Idris, Khadafi muncul sebagai kepala pemerintahan yang baru. Ia langsung menutup paksa pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Libya.
Khadafi juga mengambil alih sebagian besar industri minyak di Libya serta menyiksa dan membunuh para lawan politiknya. Khadafi juga dikenal sebagai penyumbang dana bagi kelompok teroris dan pemberontak di dunia, termasuk Tentara Republik Irlandia (IRA) dan Faksi Tentara Merah di Jerman Barat.
Moammar Khadafi pernah merilis buku berisi filosofi politiknya yang memuat perpaduan teori sosialisme dan ajaran Islam. Buku yang diberi nama Buku Hijau itu menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah seluruh Libya.
Tensi antara Barat dengan Libya mulai memanas pada dekade 1980. Libya dihubung-hubungkan dengan pengeboman klub malam di Berlin Barat, Jerman pada April 1986. Klub malam tersebut sering dikunjungi oleh personel militer AS di Negeri Panser. Dua orang, termasuk satu tentara AS, tewas dan 155 lainnya luka-luka.
Negeri Paman Sam langsung melancarkan aksi balas dendam dengan mengebom sejumlah target di Libya, termasuk kediaman Khadafi di Ibu Kota Tripoli. Presiden AS saat itu, Ronald Reagan, melabeli Moammar Khadafi sebagai “anjing gila dari Timur Tengah”.
Ketegangan lainnya terjadi usai kecelakaan penerbangan Pan America 183 di atas langit Lockerbie, Skotlandia. Sebanyak 259 orang tewas di udara dan 11 lainnya di tanah usai pesawat tersebut meledak akibat bom. FBI dan Inggris menyatakan dua agen intelijen Libya sebagai pelaku pengeboman. Khadafi menolak untuk menyerahkan kedua tersangka.
Penolakan serupa terjadi usai serangan kepada pesawat penumpang asal Prancis di atas udara Niger yang menewaskan 170 orang pada 1989. Khadafi juga menolak menyerahkan sekelompok warga Libya yang menjadi tersangka. Semua ketegangan tersebut berakhir setelah Libya dijatuhkan sanksi oleh PBB ekonomi pada 1992.
Sanksi ekonomi baru dicabut pada 2003 setelah Libya setuju membayar ganti rugi sebesar USD2,7 miliar (setara Rp35 ribu triliun) kepada keluarga korban. Namun, Libya hingga kini tidak pernah mengaku bersalah atas pengeboman tersebut. Tak lama kemudian, Khadafi setuju untuk melucuti senjata pemusnah massalnya. Hubungan diplomatik dengan Barat normal kembali pada 2004.
Setelah lebih dari 40 tahun berkuasa, rezim Khadafi mulai goyah pada Februari 2011. Unjuk rasa antipemerintah meluas di Libya menyusul pemberontakan di Mesir dan Tunisia. Khadafi berjanji untuk menghancurkan revolusi dan memerintahkan tindakan represif terhadap pengunjuk rasa.
Sayangnya, pasukan pemberontak dengan bantuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berhasil mengambil alih Tripoli dari tangan pemerintah pada Agustus 2011. Pasukan pemberontak lalu mendirikan pemerintahan transisi. Khadafi lalu bersembunyi hingga tertangkap dan tewas tertembak pasukan pemberontak di Sirte.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/19/18/1519119/historipedia-tewasnya-diktator-libya-moammar-khadafi?page=2
Pria eksentrik itu menjabat sebagai Presiden Libya lewat upaya kudeta pada 1969 terhadap Raja Idris I yang dikenal pro-Barat. Moammar Khadafi memimpin kudeta yang berlangsung pada 1 September 1969 ketika presiden pertama Libya itu tengah berada di luar negeri.
Khadafi lahir pada 7 Juni 1942 di Qasr Abu Hadi, Sirte, Libya. Ia masuk ke Akademi Militer Benghazi dan beberapa kali mendapat pelatihan tambahan di Inggris Raya. Usai mengudeta Raja Idris, Khadafi muncul sebagai kepala pemerintahan yang baru. Ia langsung menutup paksa pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Libya.
Khadafi juga mengambil alih sebagian besar industri minyak di Libya serta menyiksa dan membunuh para lawan politiknya. Khadafi juga dikenal sebagai penyumbang dana bagi kelompok teroris dan pemberontak di dunia, termasuk Tentara Republik Irlandia (IRA) dan Faksi Tentara Merah di Jerman Barat.
Moammar Khadafi pernah merilis buku berisi filosofi politiknya yang memuat perpaduan teori sosialisme dan ajaran Islam. Buku yang diberi nama Buku Hijau itu menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah seluruh Libya.
Tensi antara Barat dengan Libya mulai memanas pada dekade 1980. Libya dihubung-hubungkan dengan pengeboman klub malam di Berlin Barat, Jerman pada April 1986. Klub malam tersebut sering dikunjungi oleh personel militer AS di Negeri Panser. Dua orang, termasuk satu tentara AS, tewas dan 155 lainnya luka-luka.
Negeri Paman Sam langsung melancarkan aksi balas dendam dengan mengebom sejumlah target di Libya, termasuk kediaman Khadafi di Ibu Kota Tripoli. Presiden AS saat itu, Ronald Reagan, melabeli Moammar Khadafi sebagai “anjing gila dari Timur Tengah”.
Ketegangan lainnya terjadi usai kecelakaan penerbangan Pan America 183 di atas langit Lockerbie, Skotlandia. Sebanyak 259 orang tewas di udara dan 11 lainnya di tanah usai pesawat tersebut meledak akibat bom. FBI dan Inggris menyatakan dua agen intelijen Libya sebagai pelaku pengeboman. Khadafi menolak untuk menyerahkan kedua tersangka.
Penolakan serupa terjadi usai serangan kepada pesawat penumpang asal Prancis di atas udara Niger yang menewaskan 170 orang pada 1989. Khadafi juga menolak menyerahkan sekelompok warga Libya yang menjadi tersangka. Semua ketegangan tersebut berakhir setelah Libya dijatuhkan sanksi oleh PBB ekonomi pada 1992.
Sanksi ekonomi baru dicabut pada 2003 setelah Libya setuju membayar ganti rugi sebesar USD2,7 miliar (setara Rp35 ribu triliun) kepada keluarga korban. Namun, Libya hingga kini tidak pernah mengaku bersalah atas pengeboman tersebut. Tak lama kemudian, Khadafi setuju untuk melucuti senjata pemusnah massalnya. Hubungan diplomatik dengan Barat normal kembali pada 2004.
Setelah lebih dari 40 tahun berkuasa, rezim Khadafi mulai goyah pada Februari 2011. Unjuk rasa antipemerintah meluas di Libya menyusul pemberontakan di Mesir dan Tunisia. Khadafi berjanji untuk menghancurkan revolusi dan memerintahkan tindakan represif terhadap pengunjuk rasa.
Sayangnya, pasukan pemberontak dengan bantuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berhasil mengambil alih Tripoli dari tangan pemerintah pada Agustus 2011. Pasukan pemberontak lalu mendirikan pemerintahan transisi. Khadafi lalu bersembunyi hingga tertangkap dan tewas tertembak pasukan pemberontak di Sirte.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/19/18/1519119/historipedia-tewasnya-diktator-libya-moammar-khadafi?page=2