Sola MMSR, Radar Penjejak Sasaran Pada Kobra Air Defence System Arhanud TNI AD - Radar Militer

20 Oktober 2016

Sola MMSR, Radar Penjejak Sasaran Pada Kobra Air Defence System Arhanud TNI AD

Mobile Multibeam Search Radar
Mobile Multibeam Search Radar

Nama Kobra Air Defence System mungkin tak begitu familier dalam jagad alutsista nasional, namun sejatinya sistem pertahanan udara besutan Polandia ini yang dipercaya sebagai perisai langit Ibu Kota DKI Jakarta. Persisnya Kobra Air Defence System adalah platform yang digunakan pada Battery Command Vehicle untuk rudal Grom berpeluncur Poprad dan meriam 23mm/ZUR komposit rudal Grom. Dan seperti halnya keberadaan rudal SHORAD (Short Air Defence System) Mistral, QW-3, RBS-70, dan Starstreak, sistem rudal Grom dalam Kobra Air Defence System juga dilengkapi dengan elemen radar intai dan pengendali tembakkan.
Untuk pesanan TNI AD, radar penjejak ini itempatkan dalam platform kendaraan jip Land Rover Defender 6×6. Jenis radar pada Kobra Air Defence System mengacu pada tipe Sola MMSR (Mobile Multibeam Search Radar) buatan Polish Defence Company Pitradwar. Sola MMSR adalah jenis radar 3D yang mempunyai jangakauan horizontal hingga 40 – 50 Km, sedangkan jangakau vertikal (hingga 55 derajat) mulai dari 50 meter – 10.000 meter.
Sola MMSR dapar beroperasi mandiri untuk melakukan akuisisi target pada jarak pendek dan sedang. Dengan kemampuan mentransmisikan daya dengan kekuatan tinggi, radar ini dipandang efektif untuk memindai sasaran dengan small RCS (Radar Cross Section) dan mampu melawan serangan/jamming elektronik ECCM (Electronic Counter-Counter Measures). Sola MMSR beroperasi dalam frekuensi S-band dan mengadopsi transmisi TWT low peak power (10 kW). Komponen pada radar ini mencakup antena radar primer, antena IFF (Identification Friend or Foe) dan IFF transceiver.
Dalam Kobra Air Defence System yang diadopsi Arhanud TNI AD, output yang dihasilkan oleh Sola MMSR dilanjutkan pada unit Battery Command Vehicle berperan sebagai elemen pengendali. Battery Command Vehicle merupakan kendaraan pos pengendali baterai, perangkat ini mampu mengendalikan hingga 6 pucuk meriam secara serentak. Command Vehicle dipandu dengan alat bidik optronik yang memiliki interface dengan rudal/meriam. Kemampuan deteksi Battery Command mencapai 20 Km, dilengkapi dengan laser range finder, TV camera, dan optical direcetor. Sebagai ‘jantung’ sistem pertahanan modular, Battery Command dapat mengusung 3 sumber energi, yakni dari generator, listrik PLN, dan baterai.
Sola MMSR pada dasarnya dapat di setting untuk disematkan pada beragam kendaraan, seperti Arhanud AD Polandia memasang Sola MMSR pada rantis lapis baja Zubr 4×4. Dengan sistem hidrolik bentang radar dapat disiapkan dalam waktu empat menit. Secara keseluruhan, dalam posisi siap operasi radar Sola MMSR punya ketinggian 3,5 meter dari atas permukaan tanah. Saat dipindahkan, papan radar dapat dilipat dengan cepat dan dimasukkan ke dalam kubah. Dalam operasi, radar ini dapat disiapkan oleh dua orang personel. Guna melindungi obyek vital di DKI Jakarta, komponen Kobra Air Defence System menjadi bagian kekuatan Detasemen Rudal 003 Kodam Jaya. (Haryo Adjie)
Sumber : http://www.indomiliter.com/sola-mmsr-radar-penjejak-sasaran-pada-kobra-air-defence-system-arhanud-tni-ad/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb