Kala Jalan Raya Menjadi Pangkalan Udara Sementara Pesawat Tempur Singapura - Radar Militer

29 November 2016

Kala Jalan Raya Menjadi Pangkalan Udara Sementara Pesawat Tempur Singapura

F-16 Block 52 RSAF
F-16 Block 52 RSAF

Bagi negara dengan lahan militer terbatas seperti Singapura, mereka harus menyiapkan segala skenario termasuk apabila musuh berhasil melakukan serangan pre-emtif dan merusak pangkalan udaranya. Oleh karena itu, RSAF (Republic of Singapore Air Force) secara rutin melatih kemampuan mereka untuk lepas landas dan mendarat dari jalan raya.
Latihan tersebut diselenggarakan dengan sandi operasi Torrent, yang tahun ini diselenggarakan pada 10-14 November 2016. Latihan Torrent terakhir diselenggarakan pada 2008. Operasi Torrent pada 2016 ini menjadi operasi ketujuh dan operasi perdana bagi F-15SG, pesawat tempur superioritas udara terbaik di kawasan.
Jalan raya yang diubah menjadi pangkalan udara sementara adalah ruas jalan Lim Chu Kang (LCK) sepanjang 2.500 meter dan selebar 24 meter.
Persiapan untuk mengubah jalan raya LCK menjadi landas pacu pun bukan main-main. Selama 48 jam, 110 prajurit RSAF dibantu dengan Dinas Transportasi Singapura memindahkan 12 halte bis yang memang bisa dilepas pasang. Selain itu 153 tiang lampu penerangan, 14 lampu lalu-lintas, puluhan rambu-rambu jalan, marka-marka, dan separator di ruas jalan tersebut dilepas.
Sebagai gantinya, sejumlah peralatan seperti Mobile Arrestor Gear yaitu sling yang bertugas menangkap pesawat tempur yang mendarat sebelum bablas melewati batas dipasang. Penerangan disediakan oleh SPAL (Solar Portable Airfield Lights) yang ditenagai panel surya, serta penanda jarak PAPI (Precision Approach Path Indicator) untuk pilot yang hendak mendarat juga didirikan.
Karena F-15SG dan F-16 Block 52 RSAF bukanlah pesawat tempur yang didesain untuk lepas landas dan mendarat dari jalan raya, maka butuh upaya ekstra untuk membersihkan jalan raya tersebut dari kerikil terkecil untuk menghindarkan kerusakan pesawat tempur akibat FOD (Foreign Object Damage). Kendaraan penyapu jalan dan penghisap debu dari Tengah AFB pun dikirim untuk menyapu LCK.
Kendali untuk lepas landas dan pendaratan pesawat tempur dipegang oleh 205 Squadron yang merupakan skadron dengan spesialisasi kendali lalu lintas udara dan survei meteorologi.
Untuk mengatur pesawat tempur yang akan beroperasi dari LCK, maka MATC (Mobile Air Traffic Control) Tower pun dipindahkan ke LCK. MATC yang pernah dipinjamkan pada saat terjadi bencana tsunami Aceh 2005 ini memungkinkan operator ATC untuk memiliki visual yang baik atas jalan raya LCK karena bisa diangkat secara hidrolik sampai ketinggian 4 m.
Dengan persiapan yang sangat baik, pelaksanaan latihan Torrent 2016 pun berlangsung dengan sangat mulus. Selama empat hari, sebanyak 12 F-15SG dan F-16 berhasil melakukan sorti lepas landas dari jalan raya Lim Chu Kang dan Tengah AFB dengan muatan minim, hanya dengan rudal Sidewinder terpasang. Dengan afterburner menyala, jet-jet tempur canggih RSAF tersebut lepas landas dengan dihiasi kepulan debu, melesat ke angkasa, siap melindungi wilayah udara Singapura.
Menteri Pertahanan Singapura Dr Ng Eng Hen yang menyaksikan latihan tersebut pada hari Minggu menyatakan, “Singapura adalah negara kecil, kami harus melindungi wilayah udara kami, dan kemampuan ini untuk meluncurkan 12 pesawat tempur F16 dan F-15 untuk pertamakalinya dari jalan Lim Chu Kang. Ini menunjukkan bahwa kami dapat mengubah jalan raya menjadi landas pacu.” (Aryo Nugroho)
Sumber : http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)