 |
| Lanud Palembang |
Pangkalan TNI Angkatan Udara yang tadinya dengan nama Lanud Palembang resmi menggunakan nama baru yakni Lanud Sri Mulyono Herlambang atau disingkat SMH.
Peresmian pergantian nama tersebut dilakukan langsung oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M yang juga dihadiri oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di lapangan Lanud Palembang, Rabu (9/11/2016).
Dilansir dari Wikipedia, Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Sri Mulyono Herlambang yang lahir di Solo, Jawa Tengah, 9 November 1930 meninggal di Jakarta, 21 Mei 2007pada umur 76 tahun adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 27 November 1965 hingga 31 Maret 1966.
Pendidikan yang pernah dienyam antara lain, Sekolah Penerbang TALOA di California, AS (1952), Sekolah Ilmu Siasat & Dasar Kemiliteran AURI, Jakarta (1954), dan Royal Air Force, Staff CollegewAndover, Inggris (1960).
Jabatan yang pernah dipegang sebagai, Asisten Direktur Operasi dan Latihan, MBAU Jakarta (1959), Direktur Operasi Markas Besar AU, Jakarta (1962), Perwira Udara MBAU dan Wakil Ketua GW2 (1963).
Mengawali kariernya di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sebagai Letnan Muda Udara I tahun 1951, yang selanjutnya mengikuti Sekolah Ilmu Siasat (1952), Sekolah Penerbang USAF (1955), Staff College (Inggris 1959).
Sebelumnya, pernah sebagai Anggota Mobile Tramp Dienst Jawatan Kesehatan Tentara Divisi IV, dan sebagai Provost Bn V Pengawal Overste Slamet Rijadi Bn V/III.
Kemudian, juga sempat menjadi Perwira Penerbang Skadron Udara 11, Komandan Skadron Udara 1 Halim Perdanakusuma, Dirops A/B Adops I/II dan Adops III/IV Mabesau, Deputi Menteri/Pangau Urusan Operasi, Menteri Negara Dp Presiden Panglima Tertinggi ABRI dan Menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia.
Tanda Kehormatan yang dimiliki Bintang Sakti, Bintang Sewindu APRI, Satyalencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satyalencana Saptamarga, Satyalencana GOM III, IV, V, VII, dan Satyalencana Satya Dharma.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M mengatakan pergantian nama ini berdasarkan keputusan yang telah dikeluarkan pada 21 Oktober tentang perubahan nama beberapa pangkalan udara di Indonesia yang semula menggunakan nama daerah diganti nama pahlawan.
"Latar belakang TNI AU mengganti semua nama dengan tokoh pejuang dan perintis AU untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pejuang khususnya pejuang TNI AU," katanya.
Ia melanjutkan sebagai wilayah yang giat membangun, tentu Sumsel membutuhkan akses dari luar baik darat, laut dan udara.
Ia berharap perubahan nama dapat memberikan dorongan motivasi agar dapat berbuat lebih baik di masa datang.
"Kepada Ahli waris kami sangat terima kasih dan penghargaan setinggi yang telah berkenan menjadi nama pangkalan udara," ucapnya.
Sumber : http://sumsel.tribunnews.com/2016/11/09/lanud-palembang-resmi-berganti-nama-ini-nama-barunya
Peresmian pergantian nama tersebut dilakukan langsung oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M yang juga dihadiri oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di lapangan Lanud Palembang, Rabu (9/11/2016).
Dilansir dari Wikipedia, Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Sri Mulyono Herlambang yang lahir di Solo, Jawa Tengah, 9 November 1930 meninggal di Jakarta, 21 Mei 2007pada umur 76 tahun adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 27 November 1965 hingga 31 Maret 1966.
Pendidikan yang pernah dienyam antara lain, Sekolah Penerbang TALOA di California, AS (1952), Sekolah Ilmu Siasat & Dasar Kemiliteran AURI, Jakarta (1954), dan Royal Air Force, Staff CollegewAndover, Inggris (1960).
Jabatan yang pernah dipegang sebagai, Asisten Direktur Operasi dan Latihan, MBAU Jakarta (1959), Direktur Operasi Markas Besar AU, Jakarta (1962), Perwira Udara MBAU dan Wakil Ketua GW2 (1963).
Mengawali kariernya di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sebagai Letnan Muda Udara I tahun 1951, yang selanjutnya mengikuti Sekolah Ilmu Siasat (1952), Sekolah Penerbang USAF (1955), Staff College (Inggris 1959).
Sebelumnya, pernah sebagai Anggota Mobile Tramp Dienst Jawatan Kesehatan Tentara Divisi IV, dan sebagai Provost Bn V Pengawal Overste Slamet Rijadi Bn V/III.
Kemudian, juga sempat menjadi Perwira Penerbang Skadron Udara 11, Komandan Skadron Udara 1 Halim Perdanakusuma, Dirops A/B Adops I/II dan Adops III/IV Mabesau, Deputi Menteri/Pangau Urusan Operasi, Menteri Negara Dp Presiden Panglima Tertinggi ABRI dan Menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia.
Tanda Kehormatan yang dimiliki Bintang Sakti, Bintang Sewindu APRI, Satyalencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satyalencana Saptamarga, Satyalencana GOM III, IV, V, VII, dan Satyalencana Satya Dharma.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M mengatakan pergantian nama ini berdasarkan keputusan yang telah dikeluarkan pada 21 Oktober tentang perubahan nama beberapa pangkalan udara di Indonesia yang semula menggunakan nama daerah diganti nama pahlawan.
"Latar belakang TNI AU mengganti semua nama dengan tokoh pejuang dan perintis AU untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para pejuang khususnya pejuang TNI AU," katanya.
Ia melanjutkan sebagai wilayah yang giat membangun, tentu Sumsel membutuhkan akses dari luar baik darat, laut dan udara.
Ia berharap perubahan nama dapat memberikan dorongan motivasi agar dapat berbuat lebih baik di masa datang.
"Kepada Ahli waris kami sangat terima kasih dan penghargaan setinggi yang telah berkenan menjadi nama pangkalan udara," ucapnya.
Sumber : http://sumsel.tribunnews.com/2016/11/09/lanud-palembang-resmi-berganti-nama-ini-nama-barunya
