ASEAN |
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri menyambut positif langkah dua negara anggota ASEAN, yakni Malaysia dan Filipina yang memutuskan merapat ke China. Menurut Kemlu RI, hal itu bisa berdampak baik bagi perkembangan di kawasan ASEAN.
"Dalam konteks kerjasama ASEAN, ada yang dinamakan mitra dialog, China adalah salah satunya. Jika negara ASEAN mengintesifkan kerjasama dengan China, itu bagus bagi ASEAN," kata juru bicara Kemlu, Arrmanantha Nassir pada Kamis (3/11).
Pria yang kerap disapa Tata itu juga berharap hubungan yang baik antara Filipina dan Malaysia dengan China akan membawa dampak positif dalam penyelesaian sengketa di Laut China Selatan.
Dia menilai, kerjasama antara negara-negara yang bersengketa tersebut berarti menunjukkan kenyamanan dan keinginan politik agar masalah code of conduct (CoC) di Laut China Selatan dapat segera diselesaikan.
Filipina adalah negara pertama yang memberikan isyarat untuk merapat ke China. Isyarat ini semakin kuat setelah adanya pernyataan dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menyebut sudah waktunya bagi Filipina untuk berpisah dengan Amerika Serikat, yang tidak lain adalah sekutu lama mereka.
Lalu kini, Malaysia menyusul langkah Filipina. Pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melakukan kunjungan ke China. Di sana ia menandatangani sejumlah kesepakatan, termasuk rencana pembelian sejumlah alat-alat militer dari Negeri Tirai Bambu itu.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1152568/40/ri-sambut-baik-langkah-malaysia-dan-filipina-merapat-ke-china-1478185454
"Dalam konteks kerjasama ASEAN, ada yang dinamakan mitra dialog, China adalah salah satunya. Jika negara ASEAN mengintesifkan kerjasama dengan China, itu bagus bagi ASEAN," kata juru bicara Kemlu, Arrmanantha Nassir pada Kamis (3/11).
Pria yang kerap disapa Tata itu juga berharap hubungan yang baik antara Filipina dan Malaysia dengan China akan membawa dampak positif dalam penyelesaian sengketa di Laut China Selatan.
Dia menilai, kerjasama antara negara-negara yang bersengketa tersebut berarti menunjukkan kenyamanan dan keinginan politik agar masalah code of conduct (CoC) di Laut China Selatan dapat segera diselesaikan.
Filipina adalah negara pertama yang memberikan isyarat untuk merapat ke China. Isyarat ini semakin kuat setelah adanya pernyataan dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menyebut sudah waktunya bagi Filipina untuk berpisah dengan Amerika Serikat, yang tidak lain adalah sekutu lama mereka.
Lalu kini, Malaysia menyusul langkah Filipina. Pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak melakukan kunjungan ke China. Di sana ia menandatangani sejumlah kesepakatan, termasuk rencana pembelian sejumlah alat-alat militer dari Negeri Tirai Bambu itu.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1152568/40/ri-sambut-baik-langkah-malaysia-dan-filipina-merapat-ke-china-1478185454