Tiongkok Pamerkan Senjata Berteknologi Tinggi di Zhuhai - Radar Militer

01 November 2016

Tiongkok Pamerkan Senjata Berteknologi Tinggi di Zhuhai

Rudal C-705 buatan Tiongkok
Rudal C-705 buatan Tiongkok

Pameran Biennial Airshow di Zhuhai, Tiongkok, yang dimulai pada Selasa (31/10) hingga 6 hari ke depan, bisa mencuri perhatian publik internasional. Dalam pameran itu, diperlihatkan berbagai macam senjata berteknologi tinggi buatan Tiongkok dengan pasar potensial negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
Menurut pihak penyelenggara, pameran ini diikuti oleh 700 peserta dari 42 negara dan kawasan. Mereka memamerkan 900 jenis senjata. Dari 700 peserta itu, 400 di antaranya adalah peserta dari Tiongkok.
Pengamat dari National University of Singapore, Rajeev Ranjan Chaturvedy, mengatakan tidak maksimal jumlah peserta pameran dari luar negeri menunjukkan kurangnya kepercayaan politik mereka kepada Beijing.
Tetapi para ahli bidang militer berpendapat walaupun harganya lebih murah, kualitas senjata buatan Tiongkok sudah mengalami kemajuan dalam hal teknologi meskipun banyak manufaktur dari Negara Panda itu masih terseok-seok dalam membangun merek untuk menembus pasar internasional yang masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Russia.
Pameran di Zhuhai ini mengingatkan publik pada pameran Aerospace and Defence di Pretoria, Afrika Selatan, pada September lalu. Dalam pameran itu, para peserta dari Tiongkok terlihat agak susah dalam mencari pembeli meskipun Beijing berusaha keras memfokuskan penjualannya pada produk L-15 Falcon trainer dan JF-17 fighter.
Jonathan Holslag, Kepala Peneliti dari Brussels Institute of Contemporary untuk pusat kajian Tiongkok, mengatakan masalah keuangan telah menyebabkan banyak negara, termasuk Afrika Selatan, raguragu dan berhati-hati ketika berencana membeli senjatasenjata baru.
“Keberanian Beijing dalam berkompetisi dan banyak negara yang memproduksi senjata membuat harga pasar persenjataan jatuh. Selain itu banyak pula klien Beijing yang masih khawatir dengan kualitas barang,” kata Holslag.
Banyak Tantangan
Holslag mengingatkan, penjualan atribut militer harus diikuti pula dengan pentingnya perawatan serta jasa pelatihan. Tiongkok masih jauh dari hal ini. Manufaktur-manufaktur Tiongkok kemungkinan akan menemukan lebih banyak tantangan dalam penjualan produk senjata mereka.
Apalagi rudal C-705 buatan Tiongkok gagal meluncur tepat waktu yang ditembakkan dari KRI Clurit (641) saat puncak latihan perang TNI AL, Armada Jaya XXXIV 2016, di Perairan Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 14 September lalu. Padahal komando peluncuran rudal C-705 saat ini langsung dari Presiden Joko Widodo. Rudal balistik jarak menengah itu adalah buatan Tiongkok.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah mengajak Tiongkok bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia memproduksi rudal C-705 secara lokal pada 2017 atau 2018. Hingga kini belum diketahui apakah kegagalan peluncuran rudal C-705 yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo itu akan mempengaruhi keinginan Indonesia untuk melanjutkan kerja sama kontrak rudal C-705 tersebut dengan Tiongkok.
Para ahli militer Tiongkok mengatakan kegagalan peluncuran rudal C-705 dari KRI Clurit itu bisa saja berdampak buruk pada penjualan senjatasenjata produksi Tiongkok untuk jangka pendek.
Cuma mereka mengingatkan mustahil manusia bisa memastikan seluruh rudal yang diproduksi dapat menembak sasaran setiap target secara akurat.
“Ini mustahil untuk memastikan seluruh rudal dapat menembak setiap target secara akurat,” kata pengamat militer Zhou Chenming, yang pernah bekerja untuk China Aerospace Science and Technology Corporation, sebuah kontraktor program ruang angkasa Beijing.
Zhou menjelaskan sebuah manufaktur hanya bisa menciptakan senjata dengan tingkat akurasi 90 persen hingga 95 persen saat proses uji coba. Artinya, ketika sebuah rudal ditembakkan, faktor ‘manusia’ juga turut memainkan peran yang tidak kalah pentingnya.
Dia pun berargumen, kapabilitas C-705 dan rudal jarak pendek C-701 serta C-704 telah dibuktikan dalam serangan militan Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal dari Uni Emirat Arab. Li Jie, Ahli angkatan Laut Beijing juga angkat bicara. Dia mengatakan cuaca setempat bisa berpengaruh terhadap peluncuran rudal.
Sumber : http://www.koran-jakarta.com/tiongkok-pamerkan-senjata-berteknologi-tinggi-di-zhuhai/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb